"Orang Boleh Pandai Setinggi Langgit, Tapi Selama Ia Tak Menulis, Ia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah" -Pramoedya Ananta Toer

Sunday, March 18, 2018

Aku hanya sebatas pengagum alam

"Hanya ada dua pilihan, menjadi apatis atau mengikuti arus. Tapi, aku memilih untuk jadi seseorang pengagummu dalam diam. Hehe. (18-03-18, Desa Luwuk, Panenjoan)"

Aku bukan seorang petualang murni, aku hanya sebatas pengagum alam. Sedikit waktu aku luangkan untuk sejenak menapaki sejengkal tanah, hanya untuk mengagumi keindahan-keindahan yang aku temui. Aku tak ubahnya seperti backpacker gemulai yang bisa ke sana kemari tanpa batas, hanya bebas menjelajah, menemui orang-orang asing, suasana sosial budaya baru, dan alam indah tak tergantikan oleh apapun.

Alam memang hanya bisa dinikmati dan diolah, tak bisa diubah menurut fakta manusia.
Alam yang bebas, indah, pasti akan mengundang banyak orang untuk menikmatinya.

Kini aku merasakan perbedaan suasana hati, ketika aku sampai ke tempat tujuan (Desa Luwuk, Panenjoan), aku teriak sekuat-kuatnya hingga jakunku bergetar. Lupakan semua beban dan bergerak bebas sekarang. Inilah tempat curhat yang paling aku senangi, di alam.

Kita memang mempunyai cara yang berbeda untuk menghilangkan kegabutan yang makin hari makin menjadi. Dan itu adalah salah satu cara mengatasi kegabutanku.

Sejarah memang harus dipelajari tentang pendirian pencinta alam yang dimotori almarhum Soe Hok Gie, Herman Lantang dkk. Di era 60-an memang terjadi pergolakan masa transisi kemerdekaan. Invansi politik praktis diluar kampus Universitas Indonesia lewat organisasi dan kesatuan aksi mahasiswa dari berbagai atribut dan ideologinya berusaha memasuki Universitas. Namun, Almarhum Soe dkk tidak peduli dan menjadi kelompok yang tidak memihak dengan kemelut politik saat itu. Mereka lari ke gunung dan pergi ke tempat-tempat sepi terpencil. Mereka paham waktu itu posisi benar-benar terjepit.
Kebersamaan dan pengalaman itulah lahir istilah pencinta alam, dan berkembang dari Mapala, Hisipala sampai organisasi Pemuda Pecinta Alam.

Keinginanku sederhana, ingin mendaki bersama kawan-kawan HUMAN, dan akan lebih indah lagi jika bersama KBM FEB UNSERA. Tapi keinginan ini belum terlealisasikan, melihat kesibukan dunia perkuliahan dan waktu yang sebentar lagi uts dan uas menjadi penghambat untuk mendaki.
Tapi tidak apa-apa, tetap optimis terlealisasinya mendaki. Melihat kawan seperjuangan (Teh Erna) yang sudah paham terkait medan pergunungan ini akan membuat persiapan semakin matang untuk pendakian nanti.

Yah semoga saja terealisasikan ...

No comments:

Post a Comment

Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! Ya, momen perjalanan atau kesempa...