"Orang Boleh Pandai Setinggi Langgit, Tapi Selama Ia Tak Menulis, Ia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah" -Pramoedya Ananta Toer

Saturday, September 16, 2017

Selamat Datang Maba Fakultas Ekonomi Unsera

"Kita Tidak Sedarah, Tapi Kita Lebih Dari Keluarga"


"Kita Tidak Sedarah, Tapi Kita Lebih Dari Keluarga"


"Loyalitas dan Komitmen adalah Jiwa Kami"

"Salam Balance"


"Salam Profit"

Dengan penuh rasa syukur dan bangga, kami dari DPM FE, BEM FE, HIMAKSI dan HUMAN yang ada dibawah naungan KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNSERA mengucapkan selamat datang kepada Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi Universitas Serang Raya Tahun akademik 2017/2018. Dalam perspektif Illahiyyah, kita meyakini bahwa kehadiran Anda semua adalah pilihan terbaik yang telah dirancang dalam skenario Allah Swt. Semoga apa yang telah dipilihkan oleh Allah ini, menjadi pintu bagi kemuliaan kehidupan Anda, menjadi jembatan yang menghubungkan Anda dengan keberhasilan hidup, dan menjadi sarana bagi Anda untuk menjadi sosok yang dibangggakan oleh keluarga, masyarakat dan lingkungan Anda.

Pada saat memasuki kampus, mahasiswa menjadi bagian dari civitas akademika atau masyarakat ilmiah. Bersama para dosen serta sesama mahasiswa Anda akan berinteraksi, saling asah, asih dan asuh untuk menemukan jati diri dan mengembangkan segala potensi. Empat atau lima tahun ke depan, akan sangat menentukan masa depan Anda. Anda akan memiliki kawan-kawan baru yang terbawa sampai tua, Anda akan memiliki gelar yang melekat sampai akhir hayat. Anda akan memiliki segudang pengalaman sebagai bekal menghadapi hari depan. Dan tidak sedikit pula yang mungkin akan menemukan teman yang menjadi pendamping hidup.

Memasuki kehidupan kampus, identik dengan idealisme dan mimpi-mimpi. Idealisme mengenai lingkungan sekitar, tatanan regional, serta kondisi global harus dimiliki oleh mahasiswa. Mahasiswa hendaknya memiliki rasa ingin tahu yang besar, wawasan yang luas,  dan sikap kritis.  Mereka selayaknya selalu melihat peluang dari sisi-sisi kehidupan yang bisa ditingkatkan dalam segala aspek. Inilah ciri mahasiswa yang “sehat”, yang sering diumpamakan dengan seekor ikan yang selalu berenang menentang arus air, bahkan berloncatan ketika ada air terjun yang menghalanginya berenang ke hulu. Hanya ikan yang sakit yang tidak bergerak dan berenang mengikuti arus air. Tentu saja hal ini harus ditunjang oleh kemampuan membawa diri dan berkomunikasi, sehingga orang lain akan terkesan dengan gagasan yang ditawarkan.

Idealisme terhadap dunia luar, harus dibarengi dengan mimpi-mimpi tentang pribadi di masa depan. Saat awal menjadi mahasiswa adalah waktu yang tepat untuk mulai menyusun peta hidup. Setiap mahasiswa hendaknya memiliki bayangan kapan ia akan lulus, dengan predikat semacam apa, kapan ia akan mulai berkarir, berumah tangga, dan seterusnya. Dalam hal ini, mimpi itu laksana doa. Bukankah Allah sendiri menyatakan “Aku tergantung pada prasangka hamba-Ku terhadap-Ku”.

Setiap orang,  dan tentunya setiap mahasiswa berhak atas kesuksesan dan kemuliaan hidup di masa depan. Setiap orang oleh Allah diberikan potensi yang relatif sama, dan juga kesempatan yang sama, yaitu 24 jam dalam sehari. Yang membedakan antara satu orang dengan orang lain, lebih terletak pada sikap hidup, dan kebiasaan untuk selalu bersungguh-sungguh dalam memanfaatkan kesempatan. Selain itu juga kemampuan menjadi  pribadi yang baik dan mengesankan bagi orang lain. Kata-kata bijak  mengatakan “Di  dunia ini tidak ada jaminan bagi kesuksesan, yang ada hanya peluang”.  Oleh karena itu mahasiswa hendaknya memanfaatkan benar peluang yang telah diberikan oleh Tuhan ini.  Dalam hal ini, cobalah ikuti kata-kata bijak dari Arthur Ashe; “Start where you are.  Use what you have, and Do what you can”.

Selamat datang mahasiswa baru. Selamat Berproses, Selamat Bermimpi, Selamat Berjuang dan Selamat Menjadi Insan Akademis, Semoga dapat Menjadi Kader Umat dan Kader Bangsa demi Mewujudkan Masyarakat Adil Makmur Yang Diridhai Allah SWT. Bersungguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu bagi masa depanmu. Dekatkan selalu jiwamu dengan Sang Khaliq, agar Dia  selalu membimbingmu. Doa dan ikhtiar kami menyertaimu. Insya-Allah kelak kamu sekalian akan menjadi mutiara-mutiara di tengah masyarakat yang menunggumu.







Suport :

•Kang Hamzah (MPM-U)
•Kang Mbuse (DPM-U
•Kang Muhron (Bem-U)
•Kang Aldi, Ketua (DPM FE)
•Kang Badrus, Ketua (BEM FE)
•Teh Rosmiana, Ketua (HIMAKSI)
•Kang Rizki, Ketua (HUMAN)

Editor : Mbay


Sunday, September 10, 2017

Pesan Untuk MabaKu



Selamat Datang Mahasiswa Baru Universitas Serang Raya.

Saya pribadi mengucapkan banyak-banyak berterimakasih kepada kalian yang sudah memilih kampus Unsera sebagai langkah akhir pendidikan kalian.
Selamat Menempuh Kehidupan yang Baru ya ... 😂😂 dan selamat juga untuk kalian yang sudah menambah beban orang tua kalian ... 😢
"Balaslah jasa orang tuamu bukan dengan gelar, tapi dengan kuliah yang benar"

Adik-adikku, selamat memasuki dunia baru. Dunia mahasiswa. Mungkin sudah ada yang menyampaikan berita klise ini bahwa kalian adalah satu dari hanya 2% penduduk Indonesia. Kalian adalah kaum elit yang terdidik dan tentu saja itu adalah keistimewaan.

Aku yakin, di berbagai pojok kampus di seluruh Indonesia, dosen, karyawan, para senior dan alumni telah terlibat kerja keras yang serius menyambutmu. Tujuannya idealnya adalah mempersembahkan yang terbaik bagi generasi terbaik negeri ini. Persembahan istimewa bagi kaum istimewa yang berhak atas status yang dimiliki hanya oleh 2% penduduk Indonesia.

Adik-adikku, kalian tentu sudah tahu kalau kalian harus belajar sungguh-sungguh. Itu nasihat klise maka aku tidak akan sampaikan itu. Di tengah perjalanan nanti, kalian mungkin akan lupa hal-hal besar yang diajarkan saat pertama kali masuk kampus. Dengan desakan tugas dan bahan bacaan yang menumpuk, kalian bahkan akan merasakan lebih banyak kekesalan, kelelahan dan kebosanan dibangdingkan rasa syukur. Berhentilan sejenak ketika hal itu tiba. Ingatlah ada ratusan juta teman kalian yang belum tentu bisa menikmati status mentereng sebagai mahasiswa.

Suatu ketika, kalian akan bertemu satu atau dua dosen yang kalian anggap tidak menyenangkan, yang lebih banyak mengerutkan dahi dan menyatukan alis kiri dan kanannya karena kesal dan tak puas. Nikmati dengan besar hati, padamkan rasa gentar dan singkirkan niat menyerah, mereka menunjukkan kepeduliannya dengan cara yang berbeda-beda. Percayalah, tidak satupun dari mereka yang tidak senang jika kalian berhasil dengan gemilang. Kerutan dahi itu adalah wakil dari kekhawatiran akan kegagalan kalian. Bersatunya alis dari kiri dan kanan adalah representasi dari kenyataan bahwa dunia memang dipenuhi hal yang tidak selalu menyenangkan. Nikmatilah.

Adik-adikku, kalian akan menyaksikan ketidakadilan, kejahatan, kesewenang-wenangan di sekitar kalian dalam sekitar empat tahun perjalanan intelektual. Kalian akan menyaksikan ada pihak-pihak yang tertindas oleh mereka yang memegang kuasa. Di saat itulah kamu akan bertanya pada diri sendiri. Pilihan ada di tanganmu. Jika kamu mengingat status sebagai kaum intelektual elit di negeri ini, rasanya tak salah jika kamu tergerak untuk menyampaikan kebenaran, meskipun itu dalam bentuk perlawanan yang berisiko. Meski demikian, kamu tetap harus memilih cara perjuanganmu. Turun ke jalan adalah salah satu pilihan tetapi lihatlah juga jalan lainnya. Jika turun ke jalan itu hanya kamu gunakan untuk mengepalkan tangan ke atas dan berteriak bahwa ini salah dan itu keliru, rasanya kamu justru mengerdilkan dirimu sendiri.

Kaum intelektual semestinya tidak hadir dengan hujatan dan kepalan tangan saja, kalian semestinya hadir dengan gagasan yang dipikirkan dengan matang dan serius. Perlawanan kalian tidak hanya muncul dalam teriakan-teriakan retorika tapi juga didukung kuat oleh kajian-kajian akademik yang sepadan dengan kelihaian pelaku kejahatan. Kamu mungkin memilih untuk menjadi kaum kiri yang sarat perlawanan tetapi perlawananmu adalah perlawanan intelektual yang tetap membuatmu tersenyum bangga jika dikenang 35 tahun kemudian.

Adik-adikku, kalian mungkin termasuk orang-orang yang beruntung karena tidak terganggu tidurmu karena pembayaran uang kuliah yang tersendat. Ingatlah, di sekitarmu ada putra-putri dari kaum kusam negeri ini yang untuk makan sehari tiga kali saja sudah hebat. Sebagian dari kawanmu adalah penerima Beasiswa Bidik Misi dari pemerintah kita dan mereka mungkin memerlukan kepedulianmu suatu ketika. Lihatlah sekelilingmu dan posisikan tanganmu di atas jika waktu menghendaki. Jika kamu adalah penerima beasiswa itu, jika kamu adalah putra dari kaum kecil itu, maka bersyukurlah karena kamu adalah anaknobody yang akan menjadi somebody. Tidak lama lagi, ibumu akan hadir dengan pakaian sederhananya dan mencium tanah kampusmu dengan tangis haru ketika melihatmu mengenakan toga wisuda.

Adik-adikku, jika kalian pernah mengeluh bahwa bangsa ini ‘kalah’ dengan bangsa lain, sekarang lah saatnya untuk membantahnya. Jika kamu ingin Presiden kita tidak ‘kalah’ dengan presiden bangsa lain, pastikan bahwa kamu tidak ‘kalah’ dengan mahasiswa bangsa lain. Jika kamu ingin tentara kita garang dan sangar berhadapan dengan bangsa lain yang arogan, kalahkanlah mahasiswa Singapura di acara lomba ilmiah di Harvard University. Jika kamu ingin kota-kota kita sekeren dan secantik kota-kota negara maju lainnya, belajarlah lebih rajin dan lebih keras dibandingkan mahasiswa MIT di Amerika. Jika kamu merasa Youtuber luar negeri lebih cool dan keren dibandingkan Youtuber Indonesia, ambil kameramu, rekam warna-warni Indonesia dan pukau dunia digital dengan video-videomu.

Jika ada satu prestasi penting yang harus kamu capai selama menjadi mahasiswa, itu adalah kemampuan untuk berpikir dan berperilaku kritis, kreatif dan strategis. Setiap kali melihat persoalan, kamu akan sempatkan untuk merenung dan berpikir mendalam sebelum merespon karena kamu orang yang kritis. Kamu juga mampu menghadirkan pilihan-pilihan solusi karena menjadi kritis saja tidak cukup jika tidak mampu menghadirkan pilihan solusi. Itu tandanya kamu kreatif. Pada akhirnya, kamu memiliki kemampuan untuk memutuskan sebuah solusi terbaik dari berbagai pilihan yang ada. Itulah yang membuat kamu menyandang predikat strategis. Tiga hal inilah yang kelak menjadi bekalmu di masa depan. Dengan demikian, kamu bukanlah termasuk orang yang mudah emosi hanya gara-gara berita singkat belum terkonfirmasi yang beredar di media sosial.

Temani dirimu dengan buku-buku bermutu dan sembuhkan penyakit ‘pendangan sempit’ dengan menjelajah. Benar kata orang bijak, dunia itu seperti buku dan mereka yang tidak pernah bepergian hanya membaca sampulnya saja. Temukan dan kenali Indonesia kita agar kebijakan yang kamu buat di Ibukota di tahun 2047 nanti benar-benar mewadahi kepentingan bangsamu. Kenali Indonesia kita agar kamu tidak hanya sibuk megidolakan seni popular bangsa tetangga dan tak sempat menyadari kebijaksanaan yang terpancar dari seni budaya yang terserak dari Sabang sampai Merauke, dari Timor sampai ke Talaud.

Adik-adiku, pesan ini bisa bertambah panjang tetapi aku akan berhenti di sini. Konon, mau membaca panjang bukanlah sesuatu yang kalian banggakan di tahun 2017 ini. Terima kasih telah membantah tuduhan itu dan selamat datang di penggal terakhir pesan ini. Selamat berjuang!




"Kita tidak satu, tapi kita bersatu. Kita tidak sama, tapi kita bersama" ucap Presma Unsera (Kang Muhron)

Editor : Mbay
Sumber : dari banyak berbagai buku 😆

Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! Ya, momen perjalanan atau kesempa...