"Orang Boleh Pandai Setinggi Langgit, Tapi Selama Ia Tak Menulis, Ia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah" -Pramoedya Ananta Toer

Tuesday, October 24, 2017

Untuk Human Kedepan Lebih Baik

"Kang Rizki (Ketum) dan Kang Ayat (Sekum) HUMAN sedang mengikuti KONGRES HMMI KE-VIII" Puncak, Cisarua, Bogor, 24 Oct 2017.
Diakhir kepengurusan (HUMAN) kang Rizki Taufik, Kang ayat, dan 3 anggota Human sebut saja kang Mbay, kang Anwar dan kang Fauzi mengikuti MUSWIL HMMI WIL II  bertempat di Ekuitas Stie Bandung pada tanggal 26, 27, 28 September 2017.

Dimana diakhir kepengurusan ini mereka mencoba terus berproses hingga tercapai sebuah tujuan yang diharapkan. Mungkin ini bisa dibilang sebuah kado teristimewa untuk kepengurusan Human yang baru dan yang terdahulu.

Dan alhamdulillah salah satu dari anggota Human masuk Fungsionaris Wilayah II dengan ditempatkan diposisi Litbang "Penelitian & pengembangan". Tentu jelas kita mengingat nasehat para Senior Human "Berproseslah dengan sungguh-sungguh, niscaya proses itu tidak pernah menghianati hasil".

Bulan ini, pada tanggal 23-28 Oct 2017 kang Rizki (ketum) dan kang Ayat (sekum) Human mengikuti Seminar Nasional dan Kongres HMMI KE VIII. Dimna Kongres ini adalah syarat agar Himpunannya menjadi anggota resmi HMMI WIL II "Kita harus ikut kongres agar kita menjadi bagian dari HMMI WIL II, dan mendapatkan relasi ilmu dari kawan-kawan Manajemen Se-Indonesia" ujar ketum
Pada pukul 04.00 wib. Ketum dan Sekum Human berangkat dari Terminal Pakupatan Serang - Rawamangun Jakarta, menuju ke UNJ untuk mengikuti SEMINAR NASIONAL Seklaigus KONGRES WIL II KE VIII.

Tidak lepas dengan ini ketua umum tentu mempunyai harapan untuk HUMAN, "Kalo harapan saya, terkait Seminar Nasional dan Kongres HMMI WIL II ini bisa menjadi acuan dalam mengembangkan Organisasi dan Potensi HUMAN. Juga bisa Menjalin Silaturahmi Mahasiswa Manajemen Se-Indonesia". Ucap ketua umum human Kang Rizki Taufik dalam chat pribadi.

Sebenarnya ketum sempat mengajak anggotanya untuk mengikuti KONGRES di UNJ itu, akan tetapi anggotanya tidak bisa ikut dikarenakan ada kesibukan masing-masing yang tidak bisa ditinggalkan. Meskipun berangkat hanya berdua, Ketum dan Sekum tetap berangkat dan semangat mengikuti kongres untuk mewakili human ke tingkat nasional.

SEMINAR NASIONAL, 23 Oct 2017 bertempat di Kampus A. Universitas Negeri Jakarta. "Kang Rizki Ketum Human"
Foto Bersama Himpunan Mahasiswa Se-Indonesia


Editor : Mbay
Publish : CSM

Monday, October 16, 2017

Renungan Mahasiswa


Berbangga lah kini kau sebagai seorang anak, dan bayangkan suatu saat nanti setelah kau jadi orang tua dengan kondisi yang masih seperti ini? Kini, seorang anak itu menjadi sebuah kebanggaan bagi orng tua nya. Kita, ya kita yang kini menjadi seorang mahasiswa… Yang di banggakan dan di elu2kan oleh orang tua kita di rumah.
Kita yang selalu minta kiriman uang perbulan, yang selalu minta uang jajan lebih, yang keinginan kita di penuhi oleh mereka, apa-apa saja yang selalu diminta harus di penuhi, harus di turuti, tanpa tahu darimana asal uang tersebut didapat. Yang penting kebutuhan yang kita sebut dengan mereka terpenuhi.

Pikirkan lah orang tua mu yang berjualan dipasar saat pagi-pagi sekali
Pikirkan lah orang tua mu yang bekerja di bangunan rumah orang
Pikirkan lah orang tua mu yang menjadi kuli panggul di pasar-pasar
Pikirkan lah orang tua mu yang setiap hari pergi kesawah takut tanaman nya rusak
Pikirkan lah orang tua mu yang hanya tinggal satu orang saja
Pikirkan lah orang tua mu yang rela meminjam uang dengan tetangga sebelah
Pikirkan lah orang tua mu yang rela menjual cincin pernikahan nya
Pikirkan lah orang tua mu yang rela menggadaikan sertifikat rumah
Pikirkan lah orang tua mu yang di PHK dari pekerjaan

Coba bayangkan semua itu...
Kau yang kini di banggakan mereka dengan orang di kampung halaman mu, mereka meninggikan derajat mu, mereka mendambakan sesuatu yang berhasil, mereka menginginkan anak nya berhasil menjadi "orang".

Kini kau setingkat lebih baik di banding kawan sekampung mu, orang tua mu berkata pada tetangga nya,
"anak ku kini kuliah, anak ku ingin menjadi lebih baik, anak ku ingin menjadi sarjana"

Coba bayangkan ...
Apakah uang yang mereka berikan selama ini kau gunakan dengan benar? Apakah uang yang Mereka berikan selama ini kau bayarkan dengan benar?
Bukan dengan make-up
Bukan dengan t-shirt
Bukan dengan gaya rambut
Tapi dengan prestasi...

Kita yang suka nongkrong di kantin, kita yang suka jalan ke tempat-tempat mewah, kita yang suka menggoda orang “cewek/cowok”, kita yang suka bolos kuliah, kita yang suka keluar kelas, kita yang suka belanja-belanja dengan hal-hal yang gak penting.

Sadari kawan…
Betapa besar nya pengorbanan orang tua kita, betapa tinggi nya kebanggaan mereka, andai mereka tahu apa yang sebenarnya kita lakukan di kampus ini? Apakah mereka bangga? Apakah mereka suka? Apakah mereka tertawa?

Saat kau pulang kampung…
Masih adakah sawah tempat dimana kau membantu orang tua mu di saat kau libur kuliah?
Masih adakah rumah yang selama ini kau tempati di saat kau pulang dari kuliah mu di kampung? Masih adakah senyum manis yang keluar dari bibir mu saat kau mendapati semua itu sudah tak lagi kau mliki?
Ataukah masih ada kedua orang tua mu yang selama ini kau mintai uang jajan dan segala kebutuhan mu?
Masih lengkap kah keluarga mu yang selama ini kau tinggalkan?
Kawan, mari kita sadari itu semua. Siapkah kita menghadapi semuanya jika itu benar-benar terjadi?
Setidak nya kita berfikir saat ini bahwa biaya yang kita perlukan itu besar dan mahal !
Mungkin hanya ini yang bisa ku tuliskan, mungkin hanya ini yang bisa ku bagi dengan kalian.

Meski nanti tulisan ini menjadi sampah, aku sudah berterima kasih pada kalian.
Karena sudah mau membacanya.
Setidak nya saat ini, mungkn malam nanti kau berfikir betapa berat nya mendapat sebuah tanggung jawab sebagai seorang anak yang di banggakan....

Ini “Belum Terlambat Untuk Memulai Sebuah Perubahan”

Editor               : Mbay
Publish             : CSM
Musik               : Bunda "Melly Goeslaw Piano Cover+Lyrics"

*dibuat dikamar tercinta saat hati mulai menderita … Lampung. Minggu, 15 Oct 2107 pukul 03.03 WIB

Wednesday, October 11, 2017

Rabu, 11 Oct 2017 Kelas B2 & B1

Pada awal perkuliahan Semester 3 dimana mahasiswa masuk kelas lalu memperkenalkan diri kepada kawan-kawan baru dan dosen baru,  namun beda dengan saya. Saya yang begitu sibuk berproses di organisasi yang mengikuti muswil II di Stie Ekuitas Bandung pada tanggal 26, 27, 28 September 2017 bersama Ketua umum Human "kang Rizki Taufik", Sekretaris Umum Human "kang Ayat" dan 2 kawan seperjuangan saya, sebut saja "Kang Anwar" dan "Kang Fauzi"

Belakangan ini saya apatis terhadap akademik, bahwasannya saya merasa lebih memahami ilmu organisasi ditimbang akademisi "ini yang saya rasakan". Namun saya harus bisa memilih menjadi seorang yang idealis ataukah apatis???

"Hasil belajar di B2 & B1 ngerti gak ngerti dicatat aja"
Pada hari rabu malam kamis jam 19.00 WIB saya ikut ke kelas B2 untuk MK Statistik, pada saat pengajaran dimulai kawan-kawan dikelas sangat bisa menjawab MK tersebut (aktif dalam kelas), dan sedangkan saya hanya bisa diam dan melamun "ko gw gak ngerti ya", saya mencoba untuk menanyakan ke kawan yang ada disebelah saya "kang, ngerti gak MK nya?" ucapku . "Gak ngerti kang, gak ngerti sama sekali gw, nyatet aja nih biar dikira bisa" ucap kawanku. "Bersyukur sekali nih gw ada kawan yang gak bisa MK tersebut" ucapku dalam hati. Wkwkwk
Jam dihandphone  menunjukan 20.15 pelajaranpun selesai, lalu dilanjutkan di kelas B1. Ya sama saja mk nya tetap Statistik. "Ngerti gak ngerti udahlah masuk aja duduk manis di dalam kelas" ucapku dihadapan tembok. Wkwkw
Saya merasakan hal yang begitu aneh dikelas B1 ini, sebelum nya saya di B2 melihat kawan-kawan lebih memahami MK tersebut, namun dikelas B1 ini malah sebaliknya. "Sepertinya saya tidak salah masuk kelas" ucapku dalam hati sambil tersenyum-senyum sendiri hahah...
Baru saja saya ingin mengeluarkan buku dan pulpen untuk menulis pelajaran yang sudah ada didepan papan tulis tiba-tiba dosen berkata "kita bertemu lagi diminggu depan ya" "masyaAllah sungguh nikmat sekali malam ini" haha
jam sudah menunjukan pukul 21.00 WIB. Tanpa basa basi saya langsung keluar kelas menuju kantin tercinta untuk menikmati segelas kopi hangat bersama kawan saya.

Saya, kang anwar dan kang fauzi sadar, bahwa akademik sangatlah penting karena mau bagaimanapun tujuan utama kami adalah akademik (pendidikan). Namun jika tidak di imbangi dengan organisasi ilmu dibangku kuliah saja tidak cukup. "ibaratkan nasi yang tidak pakai lauk" ya tentu gak enak.

Dalam dunia kerja yang dibutuhkan tidak hanya kepandaian akademik/teknis saja, namun juga non akademik. Di bangku kuliah kita lebih diajarkan mengenai kemampuan akademik saja, sedangkan kemampuan non akademik kita tidak begitu diperhatikan. Sedangkan nantinya ketika kita berada di dunia kerja selain mampu dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan kemampuan, kita juga harus mampu beradaptasi dengan baik di dunia kerja. Kemampuan akademik/teknis disebut juga hardskill, sedangkan kemampuan non akademik disebut softskill.

Ya intinya tuh dari saya, kang anwar dan kang fauzi cuma mau bilang kalau kami sekarang "Sedang keteteran dalam dunia akademik" kejar sana kejar sini untungnya saja dosennya tidak lari terkicir-kicir wkwkw
Semoga ini bisa bermanfaat buat yang membaca ya, aminn...

Kang Badrus selaku Gubernur FE pernah berkata "Mau sesibuk apapun anak Organisasi terhadap tugasnya diorganisasi, itu tidak akan pernah lupa dengan kewajibannya, "Akademisi". jadi Akademik dan Organisasi itu sangatlah penting. Kalau kata Kang Agit selaku PAO di BEM FE "Akademik dan Organisasi itu harus balance".

Editor : Mbay
Publish : CSM

*ada yang mau memberi judul cerita ini ??? Tulis saja dikolom komentar heheh

Sunday, October 8, 2017

UKHTI



Duhai Ukhti ,
Satu Kecantikan yang dilihat dengan Penuh Syahwat, akan Menimbulkan Satu Dosa untukmu.
Apakah Kau tak pernah menyadari itu. . . ??
Dan Apakah kau Tak pernah Menghitung Dosa yang semakin Menumpuk, aku yakin Kau pasti tak pernah menghitungnya....

Sudah berapa banyak orang yang Memandangmu dengan Syahwatnya. . .
Mungkin, karena kau lebih Senang di Puja dan di Puji bak Bidadari yang Turun dari kayangan..

Apakah engkau Lupa Duhai Ukhti, kecantikan itu adalah Milik_Nya, suatu saat nanti akan di ambil_Nya kembali…
Dan engkau pun akan di pertanyakan untuk Apa kecantikanmu di pergunakan…?!

Seandainya engkau menutup Auratmu dan Menjaga Kecantikanmu hanya untuk Orang yang Halal kelak, itu lebih Berarti dan Berharga untuk dirimu..

Namun Aku Heran, walaupun Kau sudah Menutupi Auratmu, mengapa masih saja Kau bangga dengan Kecantikanmu ??
Kau Pasang photo-photo yang Mengiurkan,
Berbusana Muslim tetapi tidak mengetahui Hakikat Malu kepada Allah…

Aku akui kau memang Bidadari Dunia, tapi kau belum tentu menjadi Bidadari Akhirat.
Jika Akhlaq dan Hatimu tidak Mencerminkan Kecantikanmu. . .
Dan Terkadang pun aku menjadi Heran di Buatmu, engkau begitu Cantik, tapi mengapa kau tidak mampu menjaga Lisanmu. . . ?!

Apakah Kau tak pernah Menyadari, bahwa banyak Penghuni Neraka di sebabkan oleh Lisan yang tak Terjaga…
Duhai Ukhti, ketahuilah lebih dari setengah Penghuni neraka adalah
Kaum Hawa. . .

Duhai Ukhti, Belajarlah dari Alam, Belajarlah dari Kehidupan. Karna Tidak semuanya akan selalu
Indah di pandang mata. . .

Karna Allah mampu merubahnya hanya dengan mengatakan : ” Kun faa yaa Kun”.
Belajarlah Ilmu agama untuk bekal Hidupmu di Dunia dan Akhirat.

Jadilah Wanita yang Sholehah untuk Pribadi dan Keluargam.
Karna tiap Jiwa akan mempertanggung jawabkan amalannya masing-masing.

Jadilah Wanita yang Seindah Bunga Akhir Zaman, Secantik Permata Berlian,
Seanggun Bidadari Syurga. . . Aamiin

Editor : Mbay
Dipojokan kosan tiba-tiba ke inget kata ukhti.

Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! Ya, momen perjalanan atau kesempa...