"Orang Boleh Pandai Setinggi Langgit, Tapi Selama Ia Tak Menulis, Ia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah" -Pramoedya Ananta Toer

Tuesday, August 29, 2017

Jadikan HP Anda Sebagai ATM Pintar




Tidak akan dapat terelakkan bahwa Era Digitalisasi tengah mewarnai gaya hidup masyarakat abad ini, Secara perlahan pola-pola konvensional di ganti oleh cara-cara baru yg lebih modern, simple, efesien, salah satu nya terjadi dalam bidang transaksi. Bertransaksi adalah sebuah tuntutan yg selamanya menjadi kebutuhan hidup kita bahkan terus berlanjut hingga generasi anak cucu kita nanti.

Apa yg ngetren dari bidang ini ...? Kita tahu bahwa sistem transaksi mengalami perkembangan yang mutakhir, semakin mudah, semakin cepat, aman, nyaman serta mengintegrasi banyak sistem termasuk dunia perbankan & telekomunikasi.

PayTren yang dikenal sebagai salah satu perangkat teknologi transaksi telah menciptakan sebuah trobosan yang tampil beda, dapat di katakan ngetren dengan menggabungkan 3 potensi kebutuhan yaitu Transaksi, Bisnis & Komunitas.


Yuk bergabung dikomunitas PayTren
Editor : Mbay
Wa : 083812880881
BBM : DDF4945E 

Friday, August 25, 2017

Aku Kamu dan KITA



Aku: Adalah pejalan yang masih menyusuri mimpi, yang terjebak dalam sebuah angan, mencoba menyibak jelaga jelaga hati.

Kamu: Adalah cinta dalam hidupku, bahkan senandung ini semua tentangmu, dalam gerak bahkan dalam diamku, kau seperti pelangi yang menari hiasi hari.

Kita: Adalah nuansa yang tercipta dari sisa emosi, romansa yang hampir mati karena keraguan yang membatu, mengalir tanpa muara, diam tanpa beriak.

Kita: Sebaiknya seperti ombak dan tepian, selalu merindukan pertemuan dan tidak pernah saling meninggalkan. Kebersamaan ini harus kita jaga,agar kebersamaan ini akan tetap terasa.


To : Akang Teteh PKM

Editor : Mbay
Sumber : Pasir Pemalu

Sunday, August 20, 2017

Surat Kecil Untuk Palestina


Lewat tulisan kecil dalam surat ini, yang entah akan sampai atau tidak yang akan kau baca atau tidak, izinkanlah aku menulisnya agar aku merasa tenang. Lewat surat ini pula aku berharap agar kau tak merasa sendirian, aku disini untuk mendengar dan berbagi keluh kesahmu.

Saudaraku, Belakangan ini suara adzan terdengar begitu menyayat hati, aku teringat akan kondisimu disana. ku dengar kabar bahwa sulit sekali untuk bisa beribadah di dalam Al-Aqsa. Di televisi aku pun melihat para lelaki harus puas dengan shalat berjamaah di jalan raya. Bagaimana dengan dirimu, masihkah adzan terdengar sebagai sesuatu yang indah.

Saudaraku, izinkan aku bertanya tentang apa yang sebenarnya kau rasakan saat adzan berkumandang?. Tidakkah itu sulit untuk sekedar beribadah dengan tenang, tidakkah itu sulit untuk menahan rindu, untuk bertemu dengan sang Penyeru. masihkah adzan berkumandang di sana atau hanya posisi matahari yang menjadi petunjuk pertemuanmu.

Zaman seperti apakah sebenarnya ini saudaraku?, masihkah Hak Asasi Manusia di akui disana?, tidur dengan tenangkah kau saat malam hari, dan makan dengan baik kah kau dalam sehari. kau sudah cantik tanpa riasan make up tapi kesedihan menutupi cantikmu laksana awan kelabu menutupi matahari. katakan padakau apa yang bisa membuatmu bahagia kini?. Biar ku jelaskan pada sang pendengar apa yang bisa membuat kecantikanmu tak tertutupi.


Saudaraku, apa yang kakimu rasakan saat melangkah. bergetar takutkah atau melangkah berani beriring pasrah. katakan padaku bahwa kau tak sedikitpun kehilangan harap tentang masa depan walau aku tak tahu jika aku diposisimu masihkah aku sanggup memikirkan tentang masa depan, Tapi lewat ketidakberdayaanku aku masih berharap bisa membantumu mewujudkan impianmu. Teruslah bermimpi walau itu sulit. Allah juga memeluk mimpi-mimpimu saat kau terlelap.


Bertahun-tahun sudah kisah penderitaanmu ku dengar, maafkan aku yang baru sempat menulis surat. kepercayaanku bahwa Allah akan selalu berada di sisimu membuat aku lupa bahwa Allah menciptakan manusia agar dapat bermanfaat bagi manusia lainnya. Aku menyerahkanmu pada Allah tanpa aku sadari kau juga butuh teman dan dukungan.

Ku tuliskan surat ini agar kau tak merasa sendiri, hanya berupa dukungan kecil yang bisa ku berikan. Ceritakanlah padaku tentang kesedihanmu, katakan padaku semua keinginanmu. Kita mungkin tak akan bisa mencapainya dengan mudah, tapi kita bisa membisikannya lewat doa-doa di sepertiga malam saat semua orang terlelap.

Editor : Mbay
Sumber : Dari Buku dan Televisi Yang ada Dikost. 

Thursday, August 17, 2017

Saat IPK mu Tidak Sesuai Ekspektasi ?


“Berapa IPK kamu sekarang nak ?”
“NGGGGG…”
“Berapa nak ?”
“Jelek, Pak.”
*Bapak pun mengerutkan dahi*

IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif kerap dianggap sebagai separuh nyawa mahasiswa (separuhnya lagi mungkin uang bulanan dari orang tua). Selain jadi bukti pada orang tua kalau kamu niat kuliah, IPK juga adalah standar persaingan prestasi antar mahasiswa dan syarat pertama yang biasa dipatok perusahaan dalam mencari karyawan. Wajar jika kamu berusaha mati-matian untuk mendapatkan IPK yang cemerlang.

Namun apa daya, setelah berusaha keras, kamu harus menghadapi kenyataan bahwa IPK-mu tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan. Tak jarang, ini membuatmu putus asa.

Anggaplah kuliah itu seperti menu makan: IPK adalah nasinya, pengembangan skill dan pola pikir lauk-pauknya. Mendewakan IPK sama halnya dengan hanya memakan nasi — kamu akan kurang gizi.
Bicara tentang IPK memang selalu memberikan sensasi tersendiri bagi mahasiswa. Saat IPK naik, kamu akan girang bukan main. Saat IPK terjun bebas, kamu akan merasa kiamat sudah dekat.
Bukannya IPK itu tidak penting sama sekali, tapi tujuan kuliah bukan hanya mendapatkan IPK “dewa”. Tak kalah pentingnya dari IPK adalah soft skill serta pola pikir yang kamu dapatkan selama proses perkuliahan.
Jika kamu tak puas dengan IPK-mu yang sekarang, bisa jadi sebenarnya dalam hati kamu adalah orang yang punya ambisi. "Jadi anak muda itu harus penuh dengan ambisi". Mungkin kamu gagal mendapatkan prestasi akademik secemerlang harapan karena kamu begitu sibuk menyalurkan ambisimu di tempat-tempat lain, misalnya organisasi kampus atau komunitas hobi di kotamu.

Menangisi IPK hanya akan membuatmu lupa bahwa kamu punya potensi-potensi yang tak bisa diterjemahkan ke dalam angka-angka. Cobalah tilik lebih dalam ke dirimu sendiri, bukankah dari kegiatan berorganisasimu selama ini, kamu telah menempa pola pikir dan soft skill yang dibutuhkan sebagai seorang profesional?
Dengan mengembangkan soft skill dan pengalaman, jangan heran JIKA KAMU bisa menjadi kandidat yang dicari banyak perusahaan. Di lain sisi, dengan pola pikir yang maju kamu pun bisa membuat masa depan yang cerah tanpa harus mengandalkan apa yang tertera dalam ijazah. Setiap orang pasti punya keunggulannya masing-masing. Haram hukumnya untuk cepat menyerah hanya karena IPK yang tidak summa cum laude.

Kawanku, salah satu kunci sukses adalah fokus pada tujuan
Fokus bukan berarti melihat lurus ke depan tanpa melihat lingkungan sekitar
Fokus bukan berarti terus berpandangan ke depan tanpa mau melihat ke belakang
Tetaplah menjadi pribadi yang peduli dan ikhlas berbagi saat melihat sekeliling kita perlu bantuan baik mental maupun materi
Tetaplah melihat ke belakang sesekali
Carilah ilmu yang bisa digali
Agar kegagalan tidak lagi terjadi

Kawanku, tentu kalian pernah melihat, bagaimana seorang mahasiswa yang fokus studi mengorbankan waktu untuk mempelajari materi kuliah hingga berubah menjadi manusia tanpa rasa peduli
Hari-hari jadi tidak ternikmati
Kurang bergaul kurang komunikasi
Setelah lulus ternyata gelar dan ipk tinggi
Tak mampu mengantarkan pada kesuksesan yang hakiki.

Kawanku, sukses adalah sebuah fokus tujuan yang harus disertai keseimbangan, seimbang antara waktu untuk mempelajari tujuan, beribadah, mencari teman, berorganisasi.
Semuanya penting untuk membantumu menggali potensi diri.

Editor : M. Manajemen A4
Publisher : Mbay
Sumber : feunsera.blogspot.com

Wednesday, August 16, 2017

Apa Arti Sebuah Kemerdekaan ?



Agustus ini tepat 72 tahun Indonesia merdeka. Tapi apakah seluruh rakyat Indonesia ikut merasakan kemerdekaan itu? Atau, kemerdekaan saat ini hanya sebagai bentuk seremonial dan euforia belaka? Apa hakikat sebuah kemerdekaan? Benarkah kita sudah merdeka yang sebenarnya? Atau, hanya kemerdekaan semu yang secara otomatis kita rayakan setiap tahunnya? Listrik mahal, air bersih langka, bahan kebutuhan pokok impor, bahan bakar minyak melonjak, utang negara mencekik, pendidikan amburadul, rasa gotong royong menghilang dan berbagai masalah lainnya.

Memasuki awal Agustus setiap tahun, termasuk 2017 ini, kita disuguhi oleh pemandangan orang berjualan Bendera Merah Putih di hampir sepanjang jalan protokol, yang pernah saya lihat di kota Cilegon dan Serang, dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. Kantor dan rumah-rumah penduduk diminta mengibarkan bendera dan umbul-umbul pertanda Agustus telah tiba.

Belum lagi berbagai bentuk perayaan dan permainan rakyat yang telah dipersiapkan oleh setiap Desa, lembaga pendidikan dan instansi pemerintah dalam rangka memeriahkan hari 17-an. Pelaksanaan karnaval, pawai dan berbagai hiburan lain dilakukan di setiap tempat. Puncaknya upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di seluruh penjuru Tanah Air, dari kota hingga ke pelosok-pelosok desa.

Pertanyaan yang menggelitik hati dan pikiran saya adalah apakah itu kemerdekaan? Apakah setelah Agustus berlalu kita akan bahagia, sebagaimana seharusnya yang dirasakan oleh setiap orang yang merasa merdeka? Atau, setelah Agustus kita malah lebih terpuruk dalam ketidakpastian hidup? Bagaimana sebenarnya kemerdekaan yang diinginkan oleh seluruh rakyat Indonesia?

Editor : mbay
Publisher : CSM
Sumber : Buku Yang Pernah Dibaca 😊

Thursday, August 10, 2017

Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung pintu gerbang pulau sumatra. Sebutan ini layak untuk ibu kota provinsi lampung. Kota yang terletak disebelah barat daya pulau sumatra ini memiliki posisi geografis yang sangat menguntungkan. Letaknya diujung pulau sumatra berdekatan dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

Hasil bumi yang sering dijumpai dan diperdagangkan di bandar lampung antara lain kopi, lada dan pisang. Kopi dari bandar lampung terutama jenis robusta sudah mampu menembus pasar internasional.
Kopi tersebut dikirim dalam bentuk kering, pasokin kopi kering diperoleh dari sentra-sentra penghasil kopi seperti Kabupaten Lampung Barat, Lampung Utara dan tanggamus. Melalu para ekportir, kopi yang sudah diseleksi mutunya dikirim ke berbagai negara tujuan misalnya Amerika Serikat, Jepang, belanda Dan Jerman. Sampai saat ini ekpor kopi masih dalam bentuk kering dan belum dalam bentuk olahan.

Ekspor produk lainnya adalah lada hitam. Pasokan lada ini berasal dari Kabupaten disekitar Bandar Lampung seperti Lampung Utara. Dilihat dari ekspor hasil pertanian, lada hitam mampu menduduki posisi ketiga setelah kopi dan udang beku.

Produk perdagangan unggulan Kota Bandar Bandar Lampung Lainnya adalah pisang. Buah ini banyak didatangkan dari Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Barat, Lampung Utara dan Lampung Tengah.
Ekspor pisang sebenarnya menjanjikan. Dipasar domestik, selain dikonsumsi sebagai buah segar, pisang Lampung ini juga diolah menjadi keripik pisang. Selain nilai jualnya lebih tinggi dibanding pisang segar, keripik pisang bisa tahan lebih lama. Ada sekitar 10 industri kecil yang dapat ditemui di Teluk Betung Utara, Tanjung Karang dan Sukarame.

Pengiriman ekpor hasil bumi seperti kopi. Lada dan pisang ini dilakukan melalui Pelabuhan Panjang. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan satu-satunya pelabuhan ekspor yang dimiliki oleh Kota Bandar Lampung. Sarana ini merupakan salah satu penunjang kelancaran perdagangan dibandar lampung. Kontribusi sektor perdangangan pada tahun 2000 yang menduduki peringkat kedua dari total kegiatan ekonomi Bandar Lampung ini mampu mencapai nilai Rp 903 milyar.

Sampai saat ini Kota Bandar Lampung memiliki tidak kurang dari 40 industri rumah tangga yang mengolah kopi kering menjadi kopi bubuk. Sebagian besar kopi bubuk tersebut masih dikemas secara sederhana, misalnya dengan pelastik, kaleng atau kertas coklat dan diberi label. Beberapa merek yang sering dijumpai misalnya Intan, Cap Bola Dunia, Cap Bola Bumi dan sebagainya.



Sumber : Buku Perpustakaan Unsera
(Propil Daerah Kabupaten dan Kota) Jilid 1. Hal. 165-171
Editor : mbay
Publisher : A.K

Tuesday, August 8, 2017

54% Masyarakat Menyatakan Korupsi di Banten Meningkat

Masyarakat memandang tingkat korupsi di Banten ini tidak mengalami perubahan signifikan, sebanyak 54% masyarakat menyatakan korupsi di Banten meningkat. Kendati demikian, pada tahun 2017 terlihat Optimisme dibandingkan tahun lalu. Kesimpulan ini didapat berdasarkan Survei Nasional Anti-Korupsi yang dilakukan Polling Centre dan Indonesian Corruption Watch (ICW).

"Masyarakat Optimis, Korupsi Menurun" ucap Bang Ade Irawan
ini menarik dan memberikan gambaran kita semua mengenai kondisi korupsi.

Berdasarkan hasil Survey Nasional Anti-Korupsi, masyarakat menyatakan Korupsi di Banten meningkat 54% pada tahun 2017, diketahui bahwa 54% masyarakat Banten menyatakan bahwa korupsi meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, 38% menyatakan tidak mengalami perubahan, dan 8% menyatakan menurun. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan persepsi tingkat korupsi masyarakat tahun 2016 yang menyatakan 67% Korupsi meningkat, 22% tidak mengalami perubahan, dan 9% menurun.

Prasna Fadillah, peneliti Polling Center menyatakan "Bahwa hasil survei persepsi ini menunjukkan warga Banten pesimis terhadap tren korupsi. Tapi di sisi lain ada optimisme keseriusan pemerintah untuk melawan korupsi. Suap atau gratifikasi adalah kasus korupsi yang umum dipahami masyarakat,” ujar Prasna Fadillah saat Diseminasi Hasil Survei Naasional Anti-Korupsi di Hotel Amaris Serang, Banten. Selasa (8/8/2017).
Dikatakan, masih ada 31% Masyarakat di Banten yang menganggap wajar, 65% Masyarakat mengatakan bahwa Korupsi adalah tidak wajar, dan 4% menganggap tidak tahu. “Untuk kasus nepotisme, mayoritas warga Banten menolak nepotisme,” ujar Bang Ade Irawan

Sektor-sektor yang dipersepsikan berpeluang korupsi di Banten, di antaranya adalah penerimaan CPNS, Polisi, Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Pengadilan, Implementasi Anggaran oleh pemerintah, universitas, perawatan kesehatan, mengurus admistrasi. “Pelayanan yang bersentuhan dengan masyarakat ini memiliki peluang tinggi korupsi,” ujar Bang Ade Irawan.

Survey Nasional Anti-Korupsi ini dilakukan dalam periode April-Mei 2017 di 34 Provinsi, 177 Kabupaten/Kota, 212 Desa/Kelurahan. Total Responden 2.235 orang dengan menggunakan teknik sampling Multistage Random Sampling, di mana jumlah sampel tiap Provinsi disesuaikan secara proposional berdasarkan jumlah penduduk. Dengann jumlah ini tingkat kepercayaan 95% dengan Margin Of Error mencapai kurang lebih 2,1%. Di Banten melibatkan 470 Responden di 8 Kabupaten/Kota, 44 Desa/Kelurahan.

Ade Irawan, Koordinator ICW menyatakan "Bahwa hasil survei ini penting bagi masyarakat dalam upaya bersama dalam mencegah dan memberantas korupsi. Selain itu, hasil persepsi ini juga bisa menjadi pijakan bagi pemerintah dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan yang berpotensi korupsi"

“Ini sangat membutuhkan Komitmen Pemerintah dalam Pemberantasan Korupsi" ujar Prasna Fadillah

"Khususnya di Banten, Masyarakatnya masih menganggap Korupsi adalah musuh bersama dan harus dimusnahkan" Ucap Moderator Diseminasi Hasil Survei Naasional Anti-Korupsi di Hotel Amaris Serang, Banten. Selasa (8/8/2017).





Monday, August 7, 2017

Malam Perpisahan kita

11 Juni 2017





Ingatkah kalian dimalam perpisahan, dimana malam perpisahan ini adalah kado istimewa yang diberikan dengannya untukku yang seharus tidakku terima, kado istimewa yang seharusnya tidak ku harapkan. Karena pada saat malam itu dia pergi, pada saat malam itu juga adalah malam hari UlangTahunku. "ini bukan yang kurapakan" ucapku dalam diam.
dengan tidak disengaja airmata ini menetes, banyak orang yang memeluknya dengan rasa sedih.
Pada malam itu juga malam dimana aku dan kawan-kawan sedang ada evaluasi Bakti Sosisal Human, yang kurang lebih satu minggu kami Jalankan.
"ada yang mau ngomong nih, coba dengarkan dulu" ucap kang rizki taufik (ketum human)
"selamat malam semuanya ?, saya disini ingin mengucapkan banyak berterimakasih kepada kalian semua. Karena kalian sudah mengajariku banyak hal. Disini saya cuma mau bilang, saya pamit ya... saya ingin menimba ilmu dikota"
Kang Rizki Taufik memeluk Kang Harizy dan berkata "Jaga diri ya zy, Hati-hati disananya. Jangan lupakan adik-adik disini" Ucapnya dalam linangan air mata
"Siap tum, kalau ada waktu luang saya akan main kesini" Ucap kang harizy dalam linangan air mata.
Serentak kawan-kawan berteriak "Aaa ... kang harizy, jangan tinggalkan kita disini"
Dan kawan-kawan pun memeluknya dengan erat tubuh besar kang harizi dengan mata yang berlinang air mata dan perasaan yang berat untuk diucapkan.

Kang Rizki Taufik melihat ku dan berkata "Mbay, kenapa diam ? gak mau ngucapin apa gitu ke kang harizy"
Sebenarnyanya aku diam ini untuk belajar tegar, untuk tidak meneteskan air mata. Namun ku takuat menahan air mata ini, karena ku ingat semua kebersamaan ku dengan nya yang sudah dijalankan dengan bersama-sama.
Dan akupun berdiri dan memluknya "Kang, terimakasih banyak ya, sudah mengajariku banyak hal, jaga diri akang disana, dan jangan pernah lupakan kami disini" ucapku dalam pelukan.

Suasana malam itu pun serentak sepi, saat kang harizy pergi...
ku hanya bisa diam dalam keramaian dan menundukan kepala.
Dan kawan-kawanpun ada yang menangis berpelukan, ada yang diam-diam mengusap air mata, dan ada yang melamun, entah ngelamunin apa kali. hehehe ...

Jujur ini adalah beban yang datang secara tiba-tiba, yang tidak disangka orang yang kami sanyangi Pergi untuk meninggalkan kami untuk sementara menimba ilmu dikota.
Karena disini ku tahu, yang dulunya kebersamaan ini tiap harinya dirasakan, namun sekarang Sudahkah tinggal kenangan. Tahu ya akan arti Kehilangan ? ini sangat membebani hati dan pikiran.

Kebersamaan dan Kekeluargaan ini tercipta dalam satu wadah yaitu dalam sebuah Organisai, Organisasi Human Unsera telah banyak mengajariku dalam arti Kebersamaan. Disitulah Kekeluargaan ini tercipta. maka disaat Kekeluargaan ini Tidak Lagi Bersama, maka disitu juga kami merasa ada hal yang Kurang Bahagia.





From Mbay to Kang Harizy

Dulu aku punya banyak Bintang, namun sekarang Bintang satu menghilang.
Serentak aku memikirkan, "Apakah ini tanda akan pudarnya arti Kebersamaan?".
Namun ku percaya dengan kalian, dengan hilangnya satu bintang ini bukan akhir dari sebuah Perjuangan.
Bintangku, jangan pernah lupakan Keluarga Kecilmu ini yaa ...
Jangan pernah lupa akan Momory Kebersamaan kita.
Dan jangan lupa jenguk kami disini yaa ...
Karena kaulah arti segalanya dalam hidupku ...




Marsiska "Bendum Human"
"Buat Bang Harizi, jangan lupain Siska ya bang. Tetap jadi abangnya Siska yang baik, selalu jaga kesehatan.
Semoga di Kota yang baru, Cita-cita abang dan usaha yang akan dijalankan berjalan dengan sukses ya bang.
Pokonya harus selalu inget kita semua yang di serang, inget juga awal kita berjuang bareng-bareng di LDKM HUMAN dulu. Aahhh pokonya missyou bang Harizykuuu ..."

Rizki Taufik "Ketum Human"
"Kangen Kebersamaan kita di Human zy..."

Nofi Astriani

"Semoga sukses terus dikota orang, jangan tidur aja, sering-sering main serang-cilegon. Aku benar-benar rindu tauuu... Lekas kembali dan main lagiiii......"


Khairul Anwar

Kepada Kang Harizy kami berucap terimakasih telah menjadi bagian dari kami dan terbaik hati dalam berbagi kehangatan di HUMAN selama ini.
Sampai jumpa lagi Kang Harizy, kami akan selalu merindukan saat kebersamaan yang akan sulit terlupan bersamamu. Sampai jumpa di kehidupan yang lebih sukses.





Salam Hangat Dari Kawan Kawan HUMAN UNSERA
PL : Mbayu ...

MelukTubuhmu



Saat aku memeluk erat tubuhmu,
Jantung ini berdetak begitu kencang.
Serentak aku memikirkan,
"Apakah ini tanda akan datang nya rasa cinta ?".
Tuhan, izinkan aku terus memeluknya,
Agar rasa sedih dan bahagia ini bisa kurasakan bersamanya.


Karya : Mbayu
Harus jadi budaya, Jika ingin copas, harap tulis nama penulisnya 😊🙏🏻

Saturday, August 5, 2017

PUISI KENANGAN "PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT" 2017



Jum'at, 04 Agustus 2017
 Musikalisai Puisi

"KENANGAN"
Karya
Ernawati Sari Khairul Anwar

Dari kalian aku bisa menuliskan sebuah kisah,
Pada lembaran-lembaran yang terpisah,
Dari sudut pandang dari segala arah
Hingga titik dimana kami mulai lelah.

Kepada Kalian yang selalu ada...
Ingatkah adik-adik pertemuan awal kita, kalian begitu menyambut kami bahagia kecil ini.
Mulai terlihat, dari senyuman tipis dibibir
Mata yang tersinar melihat adik-adik yang begitu senang dengan kedatangan kami.

Waktu berjalan begitu cepat,
Hari demi hari kita lewati bersama.
Belajar, bermain, tertawa bahkan menagis.
Membuat kenagan disini.

Kami senang mengabdi disini,
banyak ilmu baru yang kami terima.
Banyak pengalaman baru yang kami dapat,
Banyak masyarakat sini yang menyapa kami.

Kami Pamit Yaa ...
Maksud kami...
Bukan untuk meninggalkan,
Tapi karena kami harus melanjutkan tanggung jawab ditempat lain.

Kita Tau ...
Kalian bukan menanti kita untuk mengasihani,
Kalian hanya butuh kita untuk mendampingi.
Memberi tahu yang tidak tahu,
Melengkapi yang belum tepat.
Itulah Makna Berbagi.

Kita Pamit Yaa ...
Kita hanya bisa diam,
Ketika kalian lontarkan tanya demikian.
"ka, nanti kapan-kapan kesini lagi ya"
Kalimat itu membuat mata ini bersinar,
Membuat senyum tipis dibibir.

Adik-adik setelah besar nanti ...
Kalian harus seperti kami ...
Bahkan lebih dari kami ...
Menjadi seseorang yang bermanfaat,
Menjadi seseorang yang disenangi banyak orang.

Kami titip ilmu yang sudah diberikan yaa,
Kami akan rindu kalian.
Hanya melihat gambar kecil dibingkai,
Kerinduan itu sejenak hilang.

Kita Pamit Yaa ...
Kita hanya bisa diam,
Ketika kalian lontarkan tanya demikian.
"Ka, Sering Kesini Yaa ..."

Maafin Kita Yaa ...
Yang tidak selalu ada buat kalian,
Terimakasih telah menjadi bagian terindah dilembaran hari-hari kami.


Dari kami ... "Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsera".
"KITA TIDAK SEDARAH TAPI KITA LEBIH DARI KELUARGA"

Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! Ya, momen perjalanan atau kesempa...