"Orang Boleh Pandai Setinggi Langgit, Tapi Selama Ia Tak Menulis, Ia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah" -Pramoedya Ananta Toer

Tuesday, January 2, 2018

Nama yang slalu melekat Dalam Jiwa

Nama yang selalu ku selipkan dalam do'a
Meski ada jiwa-jiwa yang tak ikhlas menyandangnya, hanya karna ritme kaku rutinitas kehidupan ku diperantau.
Namun tetap akan selalu ada nyawa yang bertarung diujung pedang untuk setengah hidup jiwa yang lain. Seperti jiwa aku, yang telah di jaga dengan cintanya, dialah nama yang ku selipkan dalam do'a, mama.

"Sepanjang Abad cintanya takan pudar, mama"
Meski terpaksa mengiris jantung sendiri, demi harapan jiwa yang lain. Karna kata orang mama adalah bumi, lantas dipantaskanlah kau diinjak ?. Meski kau rela, Namun bagiku kau adalah matahari, kaulah yang selalu menyinari, darimu kudapat restu untuk perjalananku. Salam cinta untukku selalu, mama yang disana.

"Ku kenang sebuah nama, mama"
Sepanjang pergantian wajah tahun, pergorbanan tanpa harap jasa darinya selalu abadi, dari jiwa yang selalu berdarah-darah, demi aku, dia rela walau pitam mata melihat, dia tetap meraba mencari akar-akar tangguh, untuk di genggam, hingga separuh hidup aku berhasil terselamatkan, meski kaku dingin balasan yang dia dapat kan nantinya, dia rela...

Ya Rabb, bantulah tuluskan selalu doa aku untuknya.
Dengan segala pembangkangan yang aku lakukan, sadar dan tak sadar, perlahan aku selalu melukai hatinya. Aku tahu, rasanya tak pantas syurga itu aku dapat. Namun sungguh, aku tak sanggup menahan neraka-Mu. Bantu aku, izinkan aku bisa mencicipi syurga dikakinya.

No comments:

Post a Comment

Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! Ya, momen perjalanan atau kesempa...