"Orang Boleh Pandai Setinggi Langgit, Tapi Selama Ia Tak Menulis, Ia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah" -Pramoedya Ananta Toer

Sunday, January 7, 2018

Dibawah gelap nya malam dan sedikit pemikiran yang kalang kabut


Kesal rasanya 2 hari ngerem dikosan, seperti ayam yang dieremin oleh peternaknya. dan beda nya sama aku, kalau ayam dierem dia bertelur dan aku tidak. Hehe

Waktu fajar telah tiba dan suara adzan sudah terdengar dari pelosok lingkungan kosan. Dan aku lekas bangun dari tempat tidur ku untuk mandi dan sujud kepada yang maha kuasa. Bukan sok rajin. Tapi memang ini adalah kewajiban seorang muslim.
"Ahh kalau lagi bener mah bener ini ngomong" hehe

Selesainya aku menghadap kepada sang kuasa, dan akupun segera membuka hp dan ku lihat kontak masuk wa, yah berharap sih ada yang ngucapin apa gitu ke aku, dan ternyata zoonk. Jangankan dari seseorang care, dari seseorang yang spesial aja gak ada.
"Hp sepi amat yah, sekalinya rame chat dari grup. Gak ada apa yang spesial dikit ?" Ucapku dalam hati hehe

Berlama-lama dikosan memanglah tidak baik, tidak baik untuk pikiran dan badan yang tiap jam berbaring dikasur seperti orang yang sedang sakit. Merugilah aku, yang hanya dapat lelah dan lesu.
Aku memutuskan untuk pergi meninggalkan kosan.



Langkah kaki ini terus berjalan dibawah gelapnya malam, yaa... aku sangat menyukai berjalan kaki di kala malam. Berjalan kaki pelan-pelan di bawah sinar rembulan apalagi saat bulan penuh dan saat awan tidak menghalangi cahaya bulan dan kerlap-kerlip bintang. Aku menyukainya karena bagiku itu sangat menenangkan dan dapat menghilangkan rasa penat, suntuk ataupun setres. Di kota ini, saat setiap weekend atau akhir weekend aku sempatkan untuk berjalan kaki saat malam dan itu aku lakukan sendiri. Tapi bukan berarti tanpa tujuan, aku berjalan menuju alfa kopasus,  untuk membeli air minum, roko, kopi dan gorengan.

Dengan santainya aku duduk didepan alfa kopasus dan ditemani dengan kopi, rokok dan gorengan membuat pikiran ku tenang, seperti sedang berlibur dipantai bali dan ditemani dengan wanita-wanita sexi. Ya tapi itu hanyalah khayalan. Haha...

Aku bercerita kepada bulan dan bintang tentang apa yang sedang aku rasakan sekarang, tapi, mereka tak mau menjawab setiap kali ku bertanya. Mungkin aku terlalu bodoh memberikan pertanyaan itu kepada mereka.
Ayolah... aku mohon, jawablah pertayaanku ini wahai bulan dan bintang, karena aku hanya punya kalian berdua.

"Kalang kabut Pikiran ini"
Mereka yang tenang dan siap untuk menghadapi peperangan uas yang pagi ini akan dimulai, mereka yang bangga karena semua urusan terkait tentang materi sudah diselesaikan dengan cepat. Berbeda dengan aku, aku yang kalang kabut memikirkan itu. Sempat aku tersenyum dan bicara dengan kopi dihadapanku, "seperti gila aku malam ini" haha

Hidup ini memang keras, aku rasa jikaku tidak sanggup untuk menghadapinya mungkin aku sudah teropental dari kota ini. Tapi aku berusaha untuk tegar, dan akupun berusaha untuk bisa membuat pondasi yang kokoh.

Selamat belajar para mahasiswa, utamakan untuk memperkuat urat dileher, agar tidak terjadi keseleo pada bagian leher disaat lihat kanan kiri dan depan belakang. Wkwk

No comments:

Post a Comment

Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! Ya, momen perjalanan atau kesempa...