Dari hiruk pikuknya
kampus Universitas Serang Raya dari berbagai elemen mahasiswa yang memadati
kampus. Anwar pun bergegas menuju kelantai ground untuk menemui seorang teman,
sebut saja Mbay. Akhirnya Anwar bertemu dengan Mbay yang sedang menjaga stand
pendaftaran buat acara UNSERA VAGANZA yang akan diselenggarakan pada tanggal
26-29 April 2017. Disana Anwar bukan hanya bertemu dengan Mbay, tetapi bertemu dengan para senior sebut saja teh Siska
dan kang Jarot.
Mbay pun langsung menyapa ;
" Kang anwar ada MK ?" ujar Mbay. "Baru selesai MK kang"
jawab Anwar, dan Anwar pun duduk sambil mengobrol.
Mbay menanyakan kepada kang
anwar, "kang, bagaimana menulis sebuah cerita yang efektif?" ujar
mbay. "jadi, jika ingin menulis sebuah cerita kita harus banyak-banyak
mencari referensi dari luar untuk menambah wawasan tentang dunia sastra serta
penempatan EYD yang baik dan benar", jawab Anwar.
dan kamipun bercerita sedikit
tentang tokoh sejarah, terutama tokoh sejarah Banten yaitu Mr. Syafruddin Prawiranegara, mungkin sebagian orang khususnya
di daerah Banten tidak semua mengenal tokoh tersebut, sehingga dia dijuluki
presiden yang terlupakan, entah siapa yang menjulukinya saya juga tidak tah. Ternyata
dia adalah seorang pejuang kemerdekaan, Menteri, Gubernur
Bank Indonesia, Wakil Perdana Menteri dan pernah menjabat sebagai Ketua
Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). (sumber dari website). Dan kang Jarot
pun menambahkan, “Mr. Syafruddin
Prawiranegara itu tokoh sejarah Banten yang menggantikan posisi
Soekarna dan Mohammad Hatta pada saat itu yang ditangkap oleh Belanda dan di
oper kesuatu pulau Bangka” ucap kang Jarot.
“Iya benar kang, mbay pernah membaca dan
tahu tentang Syafruddin Prawiranegara dari kang Mbuse, dia adalah salah satu
senior kita” ujar Mbay.
Dan setelah kami membahas sosok tokoh
tersebut, disitu kami sedikit mendiskusikan tentang sejarah Himpunan Mahasiswa
Managemen (HUMAN) yang kami jadikan sebagai catatan bersama, Anwar dan Bayu
mempunyai planning untuk menggelitik seajarah HUMAN dari awal terbentuk sampai
sekarng. “Jadi jika ingin mengetahui sejarah tentang HUMAN, kalian harus
berdiskusi dengan ketua umum pertama sampai sekarang untuk membahas tentang
sejarah HUMAN”- ujar teh Marsiska, selaku Bendahara Umum HUMAN periode
sekarang.
Ditengah diskusi
yang sedang berlangsung datanglah kang Harizy
dengan raut wajah yang kusam dan lelah yang telah melaksanakan Mata Kuliah.
Setelah obrolan santai di ground, kami pun bergegas menuju
kantin untuk memanjakan perut. Kita duduk disebuah meja, tidak lama kemudian
datanglah senior kita, kang Ghea dan kang Muhron. Kang Muhron adalah PRESIDEN
MAHASISWA UNSERA periode 2016/2017.
Kang Muhron pun menanyakan kepada Anwar dan Mbay , “Kalian
ikut TOT tidak ?”, kamipun dengan tegas serentak menjawab, “Iya kang, SIAP!!”
ujar Anwar dan Mbay. “Perjuangan kita masih panjang. Maka dari itu, kita ingin
melanjutkan perjuangan di Organisasi dengan mengikuti Training Of Trainer (TOT)”.
Harapan dari kang muhron untuk peserta TOT : “Ini adalah proses dari kawan-kawan,
karena dari proses TOT ini kalian harus melanjutkan pergerakan sebagai
mahasiswa. Karena tanpa regenerasi organisasi akan mati”.
“jangan mau disuapin, tetapi kita harus bisa
meminta”, ujar kang Muhron.
Dan benar apa kata Kang Andi, “Kita jangan hanya jadi
penikmat sejarah, tetapi harus menjadi pelaku sejarah.” Kang Andi adalah ketua
umum pertama Himpunan Mahasiswa Mangemen.
Tidak lama kemudian, datanglah senior kita Kang Rizky Badrussalam,
dia adalah Gubernur Fakultas Ekonomi. Dia datang membawa kabar duka, bahwa
salah satu senior kami yang bernama Teh Kiki Noviya yang terkena musibah saat
menuju pulang pada dini hari.” Teh Kiki Noviya adalah seorang wakil Gubernur
Fakultas Ekonomi.
Lalu kami memesan mie digerai 17, kami pun menyantap mie yang
sudah kami pesan. “Begitu nikmatnya mie yang kami makan sehingga kami lupa
bahwa mie yang kami konsumsi itu tidak baik untuk kesehatan”.
"menyatukan argumen"
Tidak terasa waktupun sudah menunjukan pukul 17:25 WIB,
suasana kampus pun semakin sepi. Satu persatu Mahasiswa meninggalkan kantin,
kami masih asik dengan obrolan ringan. Lalu datang Ketua Umum Himpunan
Mahasiswa Managemen, kang Rizky Taufik dengan raut wajah yang bahagia karena
mendapatkan asupan dana.😂😂
“Lagi pada
ngapain nih?” ujar Kang Rizky,
“Lagi
diskusi nih kang, sini merapat.”serentak jawab.
Satu persatu senior sudah meninggalkan kantin, tapi kami
masih asik berdiskusi meskipun cuma 5 orang. Anwar, Mbay, Kang Haryzi, Kang
Rizky dan Teh Siska. Terlalu asik dengan obrolan ringan, tak teras langit sudah
menghitam. Pukul sudah menunjukan jam 21.15, kamipun mengakhiri diskusi.
Itulah sepenggal cerita yang dibuat Anwar dan Mbay. Hasil
kolaborasi tulisan. Kami belajar untuk menyatukan argument untuk membuat suatu
catatan.
“Jangan
pernah takut untuk menulis, karena dengan menulis suara kita akan tetap abadi”,
begitu kata Pramoedya Anatha Toer.
PS : Ditulis
dipojokan kantin Unsera
Serang, 13 April 2017
No comments:
Post a Comment