"Orang Boleh Pandai Setinggi Langgit, Tapi Selama Ia Tak Menulis, Ia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah" -Pramoedya Ananta Toer

Thursday, April 13, 2017

"Obrolan Ringan di Kampus Kaca"






Dari hiruk pikuknya kampus Universitas Serang Raya dari berbagai elemen mahasiswa yang memadati kampus. Anwar pun bergegas menuju kelantai ground untuk menemui seorang teman, sebut saja Mbay. Akhirnya Anwar bertemu dengan Mbay yang sedang menjaga stand pendaftaran buat acara UNSERA VAGANZA yang akan diselenggarakan pada tanggal 26-29 April 2017. Disana Anwar bukan hanya bertemu dengan Mbay, tetapi  bertemu dengan para senior sebut saja teh Siska dan kang Jarot.
Mbay pun langsung menyapa ; " Kang anwar ada MK ?" ujar Mbay. "Baru selesai MK kang" jawab Anwar, dan Anwar pun duduk sambil mengobrol.

Mbay menanyakan kepada kang anwar, "kang, bagaimana menulis sebuah cerita yang efektif?" ujar mbay. "jadi, jika ingin menulis sebuah cerita kita harus banyak-banyak mencari referensi dari luar untuk menambah wawasan tentang dunia sastra serta penempatan EYD yang baik dan benar", jawab Anwar.
dan kamipun bercerita sedikit tentang tokoh sejarah, terutama tokoh sejarah Banten yaitu Mr. Syafruddin Prawiranegara, mungkin sebagian orang khususnya di daerah Banten tidak semua mengenal tokoh tersebut, sehingga dia dijuluki presiden yang terlupakan, entah siapa yang menjulukinya saya juga tidak tah. Ternyata dia adalah seorang pejuang kemerdekaan, Menteri, Gubernur Bank Indonesia, Wakil Perdana Menteri dan pernah menjabat sebagai Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). (sumber dari website). Dan kang Jarot pun menambahkan, “Mr. Syafruddin Prawiranegara itu tokoh sejarah Banten yang menggantikan posisi Soekarna dan Mohammad Hatta pada saat itu yang ditangkap oleh Belanda dan di oper kesuatu pulau Bangka” ucap kang Jarot.
“Iya benar kang, mbay pernah membaca dan tahu tentang Syafruddin Prawiranegara dari kang Mbuse, dia adalah salah satu senior kita” ujar Mbay.
Dan setelah kami membahas sosok tokoh tersebut, disitu kami sedikit mendiskusikan tentang sejarah Himpunan Mahasiswa Managemen (HUMAN) yang kami jadikan sebagai catatan bersama, Anwar dan Bayu mempunyai planning untuk menggelitik seajarah HUMAN dari awal terbentuk sampai sekarng. “Jadi jika ingin mengetahui sejarah tentang HUMAN, kalian harus berdiskusi dengan ketua umum pertama sampai sekarang untuk membahas tentang sejarah HUMAN”- ujar teh Marsiska, selaku Bendahara Umum HUMAN periode sekarang.
Ditengah diskusi yang sedang berlangsung datanglah kang Harizy dengan raut wajah yang kusam dan lelah yang telah melaksanakan Mata Kuliah.
Setelah obrolan santai di ground, kami pun bergegas menuju kantin untuk memanjakan perut. Kita duduk disebuah meja, tidak lama kemudian datanglah senior kita, kang Ghea dan kang Muhron. Kang Muhron adalah PRESIDEN MAHASISWA UNSERA periode 2016/2017.
Kang Muhron pun menanyakan kepada Anwar dan Mbay , “Kalian ikut TOT tidak ?”, kamipun dengan tegas serentak menjawab, “Iya kang, SIAP!!” ujar Anwar dan Mbay. “Perjuangan kita masih panjang. Maka dari itu, kita ingin melanjutkan perjuangan di Organisasi dengan mengikuti Training Of Trainer (TOT)”. Harapan dari kang muhron untuk peserta TOT : “Ini adalah proses dari kawan-kawan, karena dari proses TOT ini kalian harus melanjutkan pergerakan sebagai mahasiswa. Karena tanpa regenerasi organisasi akan mati”.
jangan mau disuapin, tetapi kita harus bisa meminta”, ujar kang Muhron.
Dan benar apa kata Kang Andi, “Kita jangan hanya jadi penikmat sejarah, tetapi harus menjadi pelaku sejarah.Kang Andi adalah ketua umum pertama Himpunan Mahasiswa Mangemen.
Tidak lama kemudian, datanglah senior kita Kang Rizky Badrussalam, dia adalah Gubernur Fakultas Ekonomi. Dia datang membawa kabar duka, bahwa salah satu senior kami yang bernama Teh Kiki Noviya yang terkena musibah saat menuju pulang pada dini hari.” Teh Kiki Noviya adalah seorang wakil Gubernur Fakultas Ekonomi.
Lalu kami memesan mie digerai 17, kami pun menyantap mie yang sudah kami pesan. “Begitu nikmatnya mie yang kami makan sehingga kami lupa bahwa mie yang kami konsumsi itu tidak baik untuk kesehatan”.

 "menyatukan argumen"


Tidak terasa waktupun sudah menunjukan pukul 17:25 WIB, suasana kampus pun semakin sepi. Satu persatu Mahasiswa meninggalkan kantin, kami masih asik dengan obrolan ringan. Lalu datang Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Managemen, kang Rizky Taufik dengan raut wajah yang bahagia karena mendapatkan asupan dana.😂😂
“Lagi pada ngapain nih?” ujar Kang Rizky,
“Lagi diskusi nih kang, sini merapat.”serentak jawab.
Satu persatu senior sudah meninggalkan kantin, tapi kami masih asik berdiskusi meskipun cuma 5 orang. Anwar, Mbay, Kang Haryzi, Kang Rizky dan Teh Siska. Terlalu asik dengan obrolan ringan, tak teras langit sudah menghitam. Pukul sudah menunjukan jam 21.15, kamipun mengakhiri diskusi.

Itulah sepenggal cerita yang dibuat Anwar dan Mbay. Hasil kolaborasi tulisan. Kami belajar untuk menyatukan argument untuk membuat suatu catatan.
Jangan pernah takut untuk menulis, karena dengan menulis suara kita akan tetap abadi”, begitu kata Pramoedya Anatha Toer.

PS : Ditulis dipojokan kantin Unsera

Serang, 13 April 2017




No comments:

Post a Comment

Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! Ya, momen perjalanan atau kesempa...