"Orang Boleh Pandai Setinggi Langgit, Tapi Selama Ia Tak Menulis, Ia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah" -Pramoedya Ananta Toer

Wednesday, May 1, 2019

Mengerti, aku gak pantas buat kamu

"Untuk kamu yang aku sebut Neng (Mindi)"

Untukmu wanita yang aku cintai dengan setulus hati. Tahu tidak, bahwa aku sudah terlanjur terjebak dalam duniamu. Ketika pertama kali bertemu memang tak kuhiraukan karena kita masih belum terlalu mengenal satu sama lain. Akan tetapi lambat laun hati ini seakan berdebar ketika bertemu denganmu. Perbincangan kita seakan sudah mengenal lebih dari 1 tahun. Candaan atau
pun gurauan, perhatian, dekapan atau genggaman tanganmu, ejekan dan juga senyuman yang kamu berikan seolah menjadi keinginan yang selalu aku impikan setiap saat.

Aku tau, kamu tak akan pernah ingin mencintai aku karena satu alasan yang tak jelas “aku lebih nyaman ketika kamu bersama bapak” akan tetapi untuk bersama orang tuaku itu bukan bagian dari mimpi kecilku, aku punya mimpi diperantauan ini untuk bisa sukses dalam karir dan juga cinta yang aku punya, dan itu untuk mereka (orang tuaku). Cukup kutahu diri bahwa aku tak akan bisa memiliki hatimu. Sering kali ku cemburu dengan setiap pria yang mencoba mendekatimu. Aku hanya bisa berpura-pura tetap tersenyum dan selalu mencoba untuk mendukung atas segala keputusan yang kau buat. Banyak kekurangan yang ada pada diriku, terlebih lagi diriku hanya pria hina dan tak punya apa-apa, dan hanya memiliki cinta yang sederhana dan bermimpi bisa berdampingan denganmu setiap saat.

Sudah banyak yang kuceritakan tentang masa laluku padamu akan tetapi hanya satu yang belum kuberitahukan padamu. Aku takut, khawatir, gemetar ketika kucoba jujur atas semua masa lalu yang menurutku sangat buruk dimata setiap orang. Aku tahu bahwa ini merupakan kekuranganku yang sangat engan aku ceritakan bahkan mungkin dimatamu aku hanya pria bodoh dan tak waras apabila dirimu tahu sisi gelapku yang dulu. Aku tahu diri, bahwa pria sepertiku ini tak akan pernah pantas memiliki hati seorang wanita yang cantik, ramah dan baik sepenuh hati sepertimu. Masih banyak pria diluar sana yang jauh lebih baik dan ada apanya. Akan tetapi setiap orang memiliki masa lalunya masing-masing entah itu baik atau buruk. Saat ini ku hanya ingin memperbaiki diriku terlebih dahulu dan akan tetap mencintai dirimu hanya karenaNya.

Sekarang aku sadar, cinta itu gak butuh dikejar, tetapi cinta itu butuh dimengerti. Mengerti kalo aku tidak pantas untukmu.
Banyak, atau mungkin semua orang pasti ingin dicintai, tapi terkadang aku salah karena aku terlalu memaksa untuk menerima cinta itu. Aku minta kamu untuk mencintai aku. Apakah itu salah jika aku nemintanya?
Tidak salah, justru kamu harus lebih peka. Jika ada yang meminta cintamu, berarti orang tersebut bersungguh-sungguh. Tinggal bagaimana kamu bisa menyikapinya.

Yang harus kamu tahu. Ini bukan soal cinta atau mencintai, tapi ini tentang sama-sama dalam Memperjuangkan Cinta yang kita miliki.
Dan kitapun harus tahu, cinta yang seperti apa yang harus kita perjuangkan dan cinta yang seperti apa yang tidak haris kita perjuangkan.
Kalo cinta hanya sekedar ingin menaroh hati, anak yang baru lulus SDpun bisa. Tapi, jika cinta  atas dasar ingin memilik secara rasional itu patut untuk diperjuangkan.

Dari segala kekuranganku akankah kamu peduli dengan segala perasaan yang aku rasakan saat ini untuk dirimu? Tidak! Dirimu tak akan pernah mempedulikan itu semua! Meskipun tak pernah kau pedulikan rasaku ini tapi izinkan aku untuk tetap mencintai dirimu dalam diam. Tak perlu dirimu bersusah payah untuk menjauh dariku karena semua ada saatnya aku memberanikan diri untuk berbicara jujur dengan perasaanku padamu dan diriku akan segera pergi menjauh dari hadapanmu. Diriku tak akan pernah melupakanmu dan kamu tetap menjadi wanita idamanku. Tetapi akan ada waktu yang tepat dimana aku harus pergi meninggalkan kamu dengan tidak meninggalkan luka sedebupun kepadamu. Walaupun itu sakit, tapi aku tahu itu yang terbaik buat aku dan kamu. Doa akan selalu kupanjatkan agar Allah selalu menjagamu dan selalu berharap semesta akan mempertemukan kita kembali bila memang benar dirimu hanya untukku yang saat ini sedang kamu apatiskan

No comments:

Post a Comment

Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! Ya, momen perjalanan atau kesempa...