"Orang Boleh Pandai Setinggi Langgit, Tapi Selama Ia Tak Menulis, Ia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah" -Pramoedya Ananta Toer

Thursday, June 28, 2018

I ask

Dari pasar rau sehabis ngopi bersama tum andi, kang mbuse, dan kang hamzah. (Masa Lampau)

Sempat pada saat itu saya bertanya sama Kang Andi (Ketum Human Pertama).
Dan kebetulan saya dan tum andi satu motor, saya yang bawa motor dan tum andi saya bonceng.
Diperjalanan menuju Saung PK HAMAS UNSERA saya bertanya.
"Tum, boleh mbay nanya ?"
"Boleh bay"
"Tum, buku apa yah yang bagus ?"
"Hehe, semua buku bagus mbay. Sekarang mbay lagi baca buku apa ?"
"Oh gitu yah tum. Lagi baca buku tentang ekonomi secara umum tum"
"Sudah selesai baca nya mbay ?"
"Belum tum, madet baca nya. Hehe. Oia tum, menurut tum. Mbay nih harus baca buku apa yah ?"
"Cari buku yang mbay suka"
"Oh gitu ya tum, banyak si yang mbay suka"
"Iya baca itu"
"Iya deh tum"

Setelah ngobrol banyak, saya coba untuk menyimpulkan. Bahwasanya, "Kalau kita baca buku yang tidak kita suka, kita pasti merasa jenuh saat membacanya, loncat halaman, tamat tutup buku dan bahkan kita engan membacanya. Akhirnya kita apatis terhadap buku itu dan membiarkan tergeletak dan berdebu".


Sekian cerita dari saya, semoga bermanfaat buat yang membaca. Ambil yang positif dan buang jauh-jauh yang negatif. Buang yang jauh yah...

No comments:

Post a Comment

Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! Ya, momen perjalanan atau kesempa...