SISTEM AMBRUK UNSERA TERPURUK
Hidup Mahasiswa…!!!
Hidup Mahasiswa…!!!
Hidup Mahasiswa Unsera…!!!
Menurut dari beberapa buku yang saya
baca, kebangkitan nasional sebenarnya berawal dari berdirinya Sarekat Dagang
Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Sarekat ini awalnya berdiri untuk
menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang menjadi Organisasi Pergerakan sehingga pada 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.
Untuk memperingatinya, tanggal berdirinya Boedi Oetomo yakni 20 Mei 1908, di
peringati sebagai hari Kebangkitan Nasional. Bangsa kita memperingati Hari
Kebangkitan Nasional (Harkitnas), hari yang menjadi momentum perjuangan Seluruh Rakyat Indonesia yang ditandai dengan kelahiran organisasi Budi Oetomo pada
tahun 1908. Kebangkitan Nasional merupakan bangkitnya semangat Nasionalisme,
persatuan, kesatuan dan kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk memajukan diri
melalui gerakan organisasi yang sebelumnya tidak pernah muncul selama
penjajahan.
Sejumlah Mahasiswa Universitas Serang
Raya menggelar aksi dihalaman depan kampus Universitas Serang Raya
(UNSERA), sabtu, 20 Mei 2017. Pukul 13:00 wib.
Dalam aksi itu, Mahasiswa juga
membentangkan spanduk dan membagikan agitasi kekalangan Mahasiswa dan Dosen
yang berisi empat tuntutan. Pertama, Transparasi Dana Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM). Kedua, Penjelasa Sistem Kredit Semester (SKS). Ketiga, Sesuaikan
Fasilitas Dengan Biaya Pendidikan. Keempat, Hentikan Komersialisasi Pendidikan.
Selain Aksi itu, Demontransi Mahasiswa yang berada didepan pintu masuk lobi diwarnai Aksi Teatrikal. Dalam Aksi tersebut, 3
mahasiswa ditutupi mulutnya dengan lakban dan diikat kedua tangannya, salah satu dari mereka
ada yang membawa buku. Dan ada 2 mahasiswa yang berperan sebagai Rektor dan
Birokemahasiswaan. “ini simbol kebingungan Mahasiswa, ketika Mahasiswa ingin
memberitahu tentang permasalahan yang ada, namun pihak terkait membolak balikan Mahasiswa seakan-akan pihak terkait tidak tahu akan permasalahan”.
Dan dari pihak lembaga kampus yaitu Birokemahasiswaan mendatangi Masa Aksi untuk mengajak ber-Audensi kepada
penanggung jawab aksi. Kurang lebih 30 menit Audensi selesai,
dan dari pihak penanggung jawab Masa Aksi menyampaikan hasil audensi kepada Masa Aksi. “Bahwasannya pihak Rektorat tidak bisa di ajak ber-Audensi karena
pihak Rektorat tidak ada dikampus, hanya ada kabiro-kemahasiswaan. Disini kami membuat kesepakantan bahwa hari selasa, 23 Mei 2017 akan diadakan Audensi bersama Rektorat terkait
permasalahan-permasalahan yang akan disampaikan oleh para Masa Aksi” ujar kang Muhron, Sebagai Presiden Mahasiswa Unsera. dan masa
aksi mundur Revolusi empat langkah yang menandakan simbol kekecewaan Masa Aksi
terhadap pihat Rektorat.
Masa Aksi berjalan menuju kebelakang Kampus Gedung B UNSERA untuk Evaluasi jalannya Aksi yang sudah dilakukan.
"Bahwasannya perjuangan kita tidak cukup disini, perjuangan harus terus dilakukan sampai tercapainya sebuah perubahan yang membawa dampak lebih baik untuk kampus Unsera tercinta"
Maju Berjuang atau Bangkit Melawan ! karena Mundur Adalah Sebuah Penghianatan!!!
Baca juga : http://suarakhairul.blogspot.co.id/2017/05/mahasiswa-unsera-melawan-harkitnas-20.html?m=1
P.N: Mahasiswa Jelata
P.N: Mahasiswa Jelata
No comments:
Post a Comment