"Orang Boleh Pandai Setinggi Langgit, Tapi Selama Ia Tak Menulis, Ia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah" -Pramoedya Ananta Toer

Sunday, July 5, 2020

Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan!

Ya, momen perjalanan atau kesempatan menjelajah tempat-tempat baru memang menempa pribadimu. Berbagai pengalaman dan pelajaran bisa didapat saat kamu berani meninggalkan kampung halaman, pergi merantau ke kota lain atau negeri orang.

Merantau untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan bukanlah perkara sederhana. Banyak hal yang harus dipikirkan matang-matang sebelum akhirnya mantap memilih pergi. Di perantauan, berbagai tantangan pun sudah menanti untuk dihadapi. Dan keputusan inilah yang bisa jadi mengubah arah hidupmu. Membuat berbagai perubahan di setiap sisi kehidupanmu.

Tapi, adakah yang harus ditakutkan dari sebuah perubahan? Adakah yang perlu dirisaukan ketika kamu meninggalkan zona nyaman demi menjemput kesuksesan? Berbahagialah kalian yang pernah atau sedang berjuang di perantauan – kalian yang enggan menikmati hidup dalam kesia-siaan!

Wajar untuk berat hati jika selama ini kamu tak pernah tinggal sendiri. Tapi ingat sekali lagi: sehangat-hangatnya rumah, kamu lahir untuk dunia yang lebih megah.

Kehidupan dimulai pada akhir zona nyaman Anda

Pengertian zona nyaman adalah situasi atau kondisi ketika kamu nyaman dengan suatu keadaan, misalnya ketika kamu memilih tinggal bersama orang tua dan menjalani pekerjaan yang biasanya. Lantaran sudah merasa nyaman, kamu enggan melakukan sesuatu yang lebih daripada apa yang kamu punya saat ini. Kamu cenderung menikmati, tak mau berusaha jadi lebih baik karena sudah berpuas hati.

Rumah dan segala kenyamanan yang ditawarkan justru ibarat racun. Terus-terusan mengakrabinya sama halnya dengan bunuh diri. Saat mulai merasa nyaman dengan apa yang kamu miliki, segeralah beranjak meninggalkan zona nyamanmu. Salah satu cara yang bisa kamu pilih adalah pergi merantau. Di tempat baru nanti, kamu akan “dipaksa” untuk belajar hal-hal baru. Semakin berkembang dan meningkatkan kualitasmu sebagai seorang individu.

Tanah perantauan memang belum tentu memberikan rasa nyaman. Namun bukankah kesuksesan selalu bermula dari keraguan dan ketidaknyamanan?

Pergi merantau bukanlah pilihan yang luar biasa. Toh di luar sana ada banyak orang yang melakukan hal yang sama. Seorang temanmu yang berasal dari Aceh sengaja merantau ke Jogja demi bisa kuliah di kampus impiannya. Sementara, teman sebangkumu di SMA akhirnya memilih bekerja di Malaysia lantaran berharap gaji yang tinggi dan kehidupan yang lebih baik.

Daripada daerah asal, tanah perantauan bisa jadi lebih banyak menawarkan kesempatan. Di Pulau Jawa misalnya, ada deretan nama-nama kampus ternama yang jadi tujuanmu menuntut ilmu. Di Malaysia atau Singapura misalnya, ada perusahaan-perusahaan besar yang menawarkan berbagai lowongan pekerjaan yang bisa kamu jajal. Selain itu, kota atau negara tujuan bisa jadi punya lebih banyak fasilitas yang menawarkan kemudahan bagi hidupmu.

Memang belum tentu tanah rantau itu akan nyaman bagimu. Bukan tak mungkin setiap minggu kamu begitu rindu untuk pulang ke rumah, hangat dalam dekap Ibu. Namun kamu pantang menyerah begitu saja. Bukankah setiap akhir yang manis selalu dimulai dengan keraguan, perasaan tak betah, dan ketidaknyamanan?

Hidup sendiri memaksamu menyerap ilmu dari segala penjuru. Pelajaran bisa didapat dari buku teks hingga tumpukan cucian dan sisa uang di dompetmu.

Terbiasa hidup berdampingan dengan keluarga dan teman-teman terdekat memang menyenangkan. Namun, sadarkah kamu bahwa ada sebagian dirimu yang nyatanya dirugikan? Ya, pendampingan keluarga dan teman-teman ternyata menjadikanmu tak bisa maksimal menempa diri sendiri. Perkara merapikan kamar dan menuntaskan seember cucian masih saja kamu serahkan pada ibumu. Setelah kalap berbelanja ada saja teman-teman dekat yang membantu masalah keuanganmu. Apakah pantas jika di usia dewasa kamu masih saja mengandalkan orang lain?

"Orang-orang tidak selalu ada di sana untuk Anda, itulah sebabnya Anda belajar menangani sendiri"

Ketika merantau, keadaan memang mengharuskanmu untuk hidup sendiri. Jauh dari keluarga dan teman-teman dekat justru menjadikanmu terlatih hidup mandiri. Perkara kebersihan kamar kos bisa kamu tangani. Kebutuhan makan 3 kali sehari juga bisa kamu cukupi. Selain itu, kesendirian kian melatihmu semakin mawas diri. Setiap keputusan dan sikap yang kamu ambil akan baik-baik dipikirkan akibat dan konsekuensinya.

Akrab dengan gaji yang terbatas atau uang kiriman yang serba pas, kamu pun paham: hidup hemat adalah sebuah bentuk perjuangan

Ketika masih tinggal dengan orang tua, mungkin kamu tak perlu pusing memikirkan kebutuhanmu, soal makan misalnya. Bagaimana pun, orang tua tak akan keberatan menyediakan makan untuk anak-anaknya setiap hari. Saat rasa lapar menghampiri, kamu pun tak perlu repot mengkalkulasi isi dompet dan menimbang-nimbang perkara mau makan apa atau di mana.

Sementara, kamu mungkin akan merasa tempat perantauan terlalu kejam. Apalagi, saat harus mengakrabi gaji yang terbilang kecil atau uang kiriman orang tua yang pas-pasan. Betapa kamu harus berjuang menahan nafsu jajan atau keinginan untuk berbelanja. Segala kebutuhanmu pun harus serba diminimalkan demi bisa bertahan hingga akhir bulan.

Tapi, pengalaman ini setidaknya mengajarkanmu bahwa hidup hemat adalah sebuah keharusan. Paham rasanya hidup pas-pasan kamu pun tak lagi impulsif saat sedang punya banyak uang. Kamu mengerti betapa pentingnya menabung dan membagi penghasilan jadi beberapa bagian. Setelahnya, kamu pun semakin bijaksana mengatur keuanganmu sendiri.

Merantau membuatmu mengerti bahwa kebebasan yang kamu punya selalu datang sepaket dengan konsekuensinya

“Tinggal sama orang tua itu nggak bebas, mau ngapa-ngapain masih diatur sama mereka.”

Apa sih arti kebebasan menurutmu? Saat masih remaja, kamu mungkin merasa kebebasanmu direnggut ketika tak diijinkan keluar rumah saat Sabtu malam. Kamu kesal ketika tak diperbolehkan pergi camping dengan teman-teman sekelasmu. Kamu pun merasa tak terima ketika dilarang punya pacar oleh orang tua, sedangkan teman-teman sebayamu hampir semuanya sudah punya pasangan.

Ketika akhirnya hidup sendiri di perantauan, makna kebebasan tak lagi terdengar sederhana. Meski tak ada orang tua yang selalu mengawasi kegiatanmu sehari-hari, kamu justru tak mau bertindak seenaknya. Di usia dewasa, kamu mengerti bahwa segala yang kamu lakukan harus bisa dipertanggung jawabkan. Meski tinggal sendiri dan bebas melakukan apa saja, kamu akan baik-baik memilah mana yang pantas dan tidak pantas dilakukan.

Apakah pekerjaan itu memang cocok untukmu? Apa yang nanti bakal jadi tema skripsimu? Jauh dari keluarga, kamu dituntut mengandalkan naluri pribadi saat akan mengambil keputusan

Dalam hidup, kita seringkali dihadapkan dengan berbagai pilihan. Tak jarang kita merasa bingung saat akan mengambil keputusan. Di saat inilah pendampingan orang tua dan teman selalu bisa diandalkan. Teman bisa jadi tempatmu berbagi cerita, sedangkan keluarga akan selalu siap menopangmu dalam segala kondisi.

Lepas dari segala kenyamanan dan dukungan sosial yang sebelumnya kamu punya, kamu pun akan terlatih untuk menggunakan instingmu. Ketika dihadapkan pada suatu pilihan, kamu akan lebih sering merenung dan bertanya pada diri sendiri – “apakah pilihanku sudah tepat? apakah segala sebab dan akibatnya sudah aku pikirkan masak-masak?” Selain itu, mengasah kepekaan atau insting membuatmu kian percaya diri menjalani setiap tantangan dalam hidup.

Meski jauh dari kampung halaman, perantauan bisa jadi tempatmu menemukan teman dan keluarga baru

Manusia memang tak bisa lepas dari kehidupan sosial. Meski akhirnya meninggalkan keluarga dan teman-teman di kampung halaman, bukan berarti kamu harus hidup sendiri dan kesepian. Tempat perantauan pasti menawarkan kesempatan untukmu menemukan teman-teman dan keluarga baru. Mereka yang kamu jumpai di kampus, di kantor, atau di tempat kos pun bisa jadi teman atau bahkan keluargamu.

Mereka yang sering menginap di kos-mu lantaran harus mengerjakan tugas atau menemanimu belajar bersama. Mereka yang pintu kamarnya akan selalu terbuka menyambut kedatanganmu sepulang kerja. Mereka pula yang hingga larut malam mau mendengar keluh kesahmu seputar tugas-tugas kantor yang menyebalkan. Meski berasal dari daerah yang berbeda-beda, perantauan adalah tempat yang menyatukan kalian.

Pulang adalah saat yang paling dinantikan karena segala rindu yang lama tertahan bisa segera dituntaskan

Setelah pergi merantau dan jauh dari keluarga, kamu pun merasakan berbagai perasaan yang tak kamu sadari sebelumnya. Betapa tinggal sendiri membuatmu selalu merindukan suara ayah dan ibumu. Meski sering dibuat kesal, kehadiran kakak dan adik nyatanya selalu bisa menceriakan hari-harimu.

Ya, pulang adalah momen yang akan selalu kamu rindukan. Kamu yang sengaja menabung sejak jauh-jauh hari demi bisa pulang ke kampung halaman saat Hari Raya. Mengantre berjam-jam demi mendapat tiket bus atau kereta api tak akan seberapa terasa melelahkan.

Bisa pulang ke rumah dan kumpul bersama keluarga adalah sebuah kemewahan. Merantau membuatmu mengerti bahwa keluarga lah harta yang paling berharga – mereka yang bisa menerimamu dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kamu punya.

Merantau memberimu kesempatan menjelajah tempat-tempat baru, setelahnya kamu pun akan menemukan sebenar-benarnya dirimu

Kadang, kamu tak baik-baik menyadari bahwa ada banyak hal yang selama ini membelenggu hidupmu. Lantaran terlena dengan zona nyaman, kamu tak bisa memaksimalkan kemampuan dan menemukan renjanamu. Terkungkung dengan pendapat orang-orang terdekat dan berbagai norma sosial bisa jadi menghambat dirimu untuk berkembang.

“Merantaulah sesering mungkin. Tersesat akan membantumu menemukan diri sendiri.”

Merantau akan membuka matamu pada berbagai hal-hal baru. Menuntunmu menuju sesuatu yang benar-benar kamu inginkan selama ini. Menemukan apa yang sebenarnya jadi panggilan hidupmu. Pekerjaan atau profesi seperti apa yang kamu inginkan, bidang apa yang ingin kamu tekuni, atau hidup seperti apa yang ingin kamu jalani? Pertanyaan-pertanyaan ini akan terbayar lunas, terjawab tuntas ketika kamu berani melangkahkan kaki jauh dari rumahmu.

Apa kabar kalian yang sedang berjuang di perantauan? Apakah saat ini kesuksesan sudah berhasil digenggam, ataukah kalian masih harus jatuh bangun melanjutkan perjuangan? Apapun itu, semoga kamu tetap semangat menjalani hidupmu di perantauan, ya!

Monday, January 6, 2020

Berani Gagal untuk Bangkit Kembali

Saya sadar bahwa pasang surut itu bagian dari hidup. Tidak semua berjalan mulus. Kegagalan adalah bagian dari gelombang kehidupan. Kadang untung, kadang rugi. Artinya, kita harus siap menghadapi segala sesuatu di depan kita. Tuhan memberi cobaan, pasti ada sesuatu yang perlu kita koreksi. Kalau bisnis saya mulus terus, mungkin muncul kesombongan dalam diri saya. Karena itu, ketika tiba-tiba ada ketidak mulusan dalam bisnis saya (kolaps), saya terima dan anggap itu sebagai bagian dari kehidupan, ambil hikmahnya.
Jadi, Intinya, saat berada di titik terendah, kita harus berani melangkah, berani berbuat, berani memulai kembali.
Apabila ada yang salah diperbaiki, kalau gagal coba lagi. Kalau menyerah berarti semua akan selesai.

Sunday, July 7, 2019

Ada yang Baru, dan Siap Menghibur Dunia

"Dengan Bersama Kita Tertawa Bahagia"
Selamat datang di Channel Youtube GL O. Ini adalah Channel Youtube satu-satunya yang kami buat dengan sengaja.

Tentang Channel Youtube ini
Nama : Gak Lucu Official
Isi dari Channel Youtube : Comedy and Baperan dikitlah

Walaupun dari isi video-video GL O yang kita sajikan kurang menghibur Anda, tapi kami minta tolong pura-pura terhibur aja lah...
Karena pura-pura terhibur akan menjadi keadaan lebih baik dan bahagia tentunya. Hehe

Oia Mantan. Eh maksudnya Manteman, jangan lupa Suport Channel Youtube GL O dengan cara Subscribe, Like Dan Coment yah. Semuanya gratis ko.
Dan jangan sampai lupa, aktifkan Lonceng Merahnya agar kalian menerima Notifikasi dan tidak ketinggalan dari konten terbaru kita.

Klik link ini untuk masuk ke Channel youtube GL O : https://bit.ly/2RRZ1m2

Klik link ini untuk masuk ke Instagram GakLucu Official : https://instagram.com/gaklucu_official

Jika kalian suka dengan Konten yang kita buat, silahkan di Share sebanyak-banyaknya ...

Makasih Mantan. Eh ... Maksudnya Manteman...

Tuesday, May 21, 2019

Pupus dibulan Mei

"Kamu pantas untuk seseorang yang baru, yang memperlakukanmu layaknya seorang ratu dan lebih segalanya dari aku"
-09

Berpisah atau memutuskan sebuah hubungan memang bukan perkara mudah, terlebih jika hatimu masih merasa benar-benar sayang namun keadaan yang memaksa untukmu pergi pulang. Perpisahan akan sangat menyakitkan bagi mereka yang hatinya terluka oleh cinta, butuh ribuan detik untuk melupa dan menyembuhkan luka hatinya sendiri. Tidak mudah tapi yakinlah jika kau mampu. Sebab, Tuhan mematahkan hatimu agar kau bisa menemukan seseorang yang lebih baik dan tidak membuatmu terluka lebih dalam.

Melupa memang tidak semudah membalikan telapak tangan, akan selalu ada peristiwa-peristiwa yang memaksamu mengingat kembali kejadian indah bersamanya. Terlebih soal kebersamaan yang selalu dirindukan. Tidak perlu terburu-buru untuk melupakan. Sebab, kenangan tercipta bukan untuk dilupakan, hanya sebagai pengingat agar kau tidak lagi terjebak pada kesalahan yang sama. Tidak perlu membuang jauh kenangan karena kenangan akan selalu tumbuh jika dia mau, kapan pun bahkan saat kau bahagia sekalipun. Kenangan akan senantiasa muncul kembali dalam pikiranmu. Tidak masalah, yang perlu kau lakukan hanya menatap ke depan dan ucapkan selamat tinggal pada cerita yang usai. Pastikan tidak ada yang tertinggal sebelum kau kembali pulang, terlebih hatimu. Sebab hidup akan terus berjalan dan kau juga harus berjalan mengikuti ke mana takdir akan membawamu.

Bangun, dan berdirilah di atas kakimu sendiri katakan pada masa lalu, kita hanya cerita yang telah berlalu. Kini kau akan baik-baik saja walau tanpa dia di sisimu. Kau akan tetap tersenyum karena bukan lagi dia alasanmu bahagia.  Kau akan tetap melanjutkan hidup karena bukan lagi dia satu satunya tujuanmu bertahan. Memperbaiki hati dan segalanya yang masih terasa nyeri memang bukan perkara mudah, kamu hanya perlu waktu untuk bisa menerima semua yang terjadi. Menerima jika dia tidak lagi mencintaimu, dan menerima jika dia tidak lagi menginginkanmu. Memang berat, tapi kau harus pura-pura tegar.

Setelah patah hati, kau harus melanjutkan hidup kembali. Menata kembali hati yang berserakan dan menata kembali rutinitas yang dulu menjadi sebuah kebiasaan. Move on hanya perkara kau mampu hidup kembali, berjalan sendiri dan tertawa kembali. Jika kau belum bersama atau menemukan pelengkap hati, lantas tidak bisa dikatakan kau tidak move on. Sebab, kembali untuk membuka hati setelah terkhianati memang perlu sebuah kepercayaan yang menggunung dan kembali menjalin hubungan setelah terabaikan butuh keyakinan yang pasti. Setelah kau bisa melanjutkan hidupmu namun rasa sesak didada masih saja kau rasakan setelah sekian lama itu hal yang wajar.

Move on itu mudah, semakin hatimu sakit semakin mudah kau bergerak maju. Tapi ikhlas, semakin hatimu terluka semakin kau lebih sering mengeluh dan mengatakan ketidakadilan. Move on dan ikhlas dua hal yang berbeda, namun lebih sering dikatakan sama sebab keduanya saling melengkapi. Untukmu yang masih menyimpan sesak di dada, ikhlaskan lah semua yang terjadi dalam hidupmu. Ingat Tuhan akan selalu menghitung setiap air mata dari sebuah ketulusan. Tidak perlu khawatir, ketika kau sudah bisa ikhlas. Maka saat itu pula kau berjiwa besar.
Perihal kembali atau tidaknya, biarkan itu menjadi urusan sang ilahi robi, tugasmu saat ini adalah mendo'akannya dalam setiap sujudmu.

Muncullah satu pertanyaan. Lalu gimana bay, sudahkah kau siap untuk menutup hati untuk semua wanita ? Seketika Ada seorang sahabatku (Saefullah) sebut saja Esa.
"Gak usah begitu bay, percayalah lu butuh semangat dari wanita-wanita disekeliling lu" ucap esa dalam kekhawatiran
"No problem, yang datang gue sambut layaknya ratu. Yang pergi yah gue persilahkan" ucapku dalam keraguan.

Ketika pikiran dan hati berkelahi, hanya jiwa yang tegarlah yang bisa menjadi obat dari keduanya.
Ditulis diatas kasur kosan, tepat dibawah tulisan Soe Hok Gie.
Serang, 22 Mei 2019

Wednesday, May 1, 2019

Mengerti, aku gak pantas buat kamu

"Untuk kamu yang aku sebut Neng (Mindi)"

Untukmu wanita yang aku cintai dengan setulus hati. Tahu tidak, bahwa aku sudah terlanjur terjebak dalam duniamu. Ketika pertama kali bertemu memang tak kuhiraukan karena kita masih belum terlalu mengenal satu sama lain. Akan tetapi lambat laun hati ini seakan berdebar ketika bertemu denganmu. Perbincangan kita seakan sudah mengenal lebih dari 1 tahun. Candaan atau
pun gurauan, perhatian, dekapan atau genggaman tanganmu, ejekan dan juga senyuman yang kamu berikan seolah menjadi keinginan yang selalu aku impikan setiap saat.

Aku tau, kamu tak akan pernah ingin mencintai aku karena satu alasan yang tak jelas “aku lebih nyaman ketika kamu bersama bapak” akan tetapi untuk bersama orang tuaku itu bukan bagian dari mimpi kecilku, aku punya mimpi diperantauan ini untuk bisa sukses dalam karir dan juga cinta yang aku punya, dan itu untuk mereka (orang tuaku). Cukup kutahu diri bahwa aku tak akan bisa memiliki hatimu. Sering kali ku cemburu dengan setiap pria yang mencoba mendekatimu. Aku hanya bisa berpura-pura tetap tersenyum dan selalu mencoba untuk mendukung atas segala keputusan yang kau buat. Banyak kekurangan yang ada pada diriku, terlebih lagi diriku hanya pria hina dan tak punya apa-apa, dan hanya memiliki cinta yang sederhana dan bermimpi bisa berdampingan denganmu setiap saat.

Sudah banyak yang kuceritakan tentang masa laluku padamu akan tetapi hanya satu yang belum kuberitahukan padamu. Aku takut, khawatir, gemetar ketika kucoba jujur atas semua masa lalu yang menurutku sangat buruk dimata setiap orang. Aku tahu bahwa ini merupakan kekuranganku yang sangat engan aku ceritakan bahkan mungkin dimatamu aku hanya pria bodoh dan tak waras apabila dirimu tahu sisi gelapku yang dulu. Aku tahu diri, bahwa pria sepertiku ini tak akan pernah pantas memiliki hati seorang wanita yang cantik, ramah dan baik sepenuh hati sepertimu. Masih banyak pria diluar sana yang jauh lebih baik dan ada apanya. Akan tetapi setiap orang memiliki masa lalunya masing-masing entah itu baik atau buruk. Saat ini ku hanya ingin memperbaiki diriku terlebih dahulu dan akan tetap mencintai dirimu hanya karenaNya.

Sekarang aku sadar, cinta itu gak butuh dikejar, tetapi cinta itu butuh dimengerti. Mengerti kalo aku tidak pantas untukmu.
Banyak, atau mungkin semua orang pasti ingin dicintai, tapi terkadang aku salah karena aku terlalu memaksa untuk menerima cinta itu. Aku minta kamu untuk mencintai aku. Apakah itu salah jika aku nemintanya?
Tidak salah, justru kamu harus lebih peka. Jika ada yang meminta cintamu, berarti orang tersebut bersungguh-sungguh. Tinggal bagaimana kamu bisa menyikapinya.

Yang harus kamu tahu. Ini bukan soal cinta atau mencintai, tapi ini tentang sama-sama dalam Memperjuangkan Cinta yang kita miliki.
Dan kitapun harus tahu, cinta yang seperti apa yang harus kita perjuangkan dan cinta yang seperti apa yang tidak haris kita perjuangkan.
Kalo cinta hanya sekedar ingin menaroh hati, anak yang baru lulus SDpun bisa. Tapi, jika cinta  atas dasar ingin memilik secara rasional itu patut untuk diperjuangkan.

Dari segala kekuranganku akankah kamu peduli dengan segala perasaan yang aku rasakan saat ini untuk dirimu? Tidak! Dirimu tak akan pernah mempedulikan itu semua! Meskipun tak pernah kau pedulikan rasaku ini tapi izinkan aku untuk tetap mencintai dirimu dalam diam. Tak perlu dirimu bersusah payah untuk menjauh dariku karena semua ada saatnya aku memberanikan diri untuk berbicara jujur dengan perasaanku padamu dan diriku akan segera pergi menjauh dari hadapanmu. Diriku tak akan pernah melupakanmu dan kamu tetap menjadi wanita idamanku. Tetapi akan ada waktu yang tepat dimana aku harus pergi meninggalkan kamu dengan tidak meninggalkan luka sedebupun kepadamu. Walaupun itu sakit, tapi aku tahu itu yang terbaik buat aku dan kamu. Doa akan selalu kupanjatkan agar Allah selalu menjagamu dan selalu berharap semesta akan mempertemukan kita kembali bila memang benar dirimu hanya untukku yang saat ini sedang kamu apatiskan

Friday, April 19, 2019

Hujan Malam ini

"Jangan menangis dibawah derasnya air hujan" percuma...

Mengapa banyak orang yang membenci hujan? Itu pertanyaan yang tak pernah dapat aku jawab. Ya… maksudku, bukankah hujan itu merupakan tangisan sang langit? Sebuah rasa yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, yang berubah menjadi air mata.
Aku tak mengerti, apakah manusia saat ini memang benar-benar hanya memikirkan dirinya sendiri? Aku jadi merasa, bahwa yah… itulah hidup. Tak ada yang benar-benar tulus menghiburmu saat kau menangis, saat kau terluka, saat kau terjatuh, saat kau meminta bantuan. Itulah hidup.

Hei, langit...
Aku mengerti kesedihanmu, sungguh.
Karena aku juga seseorang yang dikecewakan

Hei, langit.
Ingatkah? Hari itu, kau memberikan sebuah kebahagiaan dan kehangatan untukku, kau memberikan alasan untuk memberikan switer berbulu ditengah rintiknya air hujan. Sungguh, aku sungguh berterima kasih.

Thursday, January 3, 2019

Bukan Insomnia Cinta

"Gagal corat-coret Gie"

Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang memiliki gejala lesu sepanjang hari karena kekurangan waktu tidur. Umumnya penderita insomnia akan sulit tidur jika terbangun di malam hari, akan tetapi juga ada yang mengalami gangguan tidur sejak sebelum terlelap tidur.

Insomnia bagi mahasiswa disebabkan oleh kondisi pikiran yang tidak tenang "banyak pikiran seberawut" perut yang lapar "bagi anak kost", deadline tugas yang harus segera dikumpulkan, jika keesokan harinya libur/tidak ada jadwal kuliah, dan kebiasaan begadang kongkow ria bersama teman.

Sisi positif bagi mahasiswa yang mengalami insomnia antara lain: Tugas yang deadlinnya harus dikumpulkan esok hari bisa diselesaikan malam harinya. Pekerjaan kantor yang belum selesai bisa diselesaikan. Malam hari adalah waktu yang sangat tenang sehingga kondusif untuk berkonsentrasi dalam mengerjakan tugas, kecepatan download internet sangat cepat dimalam hari sehingga menguntungkan bagi mahasiswa yang doyan men-download file-file dari internet, dan ada tambahan waktu untuk melakukan aktivitas lainnya jika tidak sempat di lakukan di siang hari "games, ngopi, dll".

Sedangkan sisi negatif bagi mahasiswa yang mengalami insomnia antara lain: Terganggunya kesehatan akibat udara malam, mata merah dan sembab serta badan lemas karena keseringan chatingan sama selingkuhan dan mantan "gak berfaedah banget" hehe, bangun kesiangan sehingga jika ada kuliah pagi bisa terlambat, dan yang paling eksteam kehidupan normal mahasiswa sebagai manusia akan beralih menjadi kehidupan "kelelawar" yaitu pada malam hari terbangun dan beraktivitas sedangkan pada siang harinya tertidur.

Cara jitu untuk menghilangkan insomnia pada mahasiswa yang paling jitu adalah hidari chatingan dengan selingkuhan dan mantan! "Setia lah diberbagai tikungan" hehe. Becanda.
Cara jitu untuk menghilangkan insomnia pada mahasiswa yang paling jitu adalah jangan kebanyakan minum kopi, menurut mba cantik Apotic Farma Legok, dan segera tidur jika sudah mulai mengantuk sebelum pukul 22.oo WIB, sebab jika dipaksakan untuk menunda tidur sebelum larut malam maka akan "bablas" kesulitan untuk tidur hingga pagi.


Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! Ya, momen perjalanan atau kesempa...